Sementara pihak yang menentang tidak begitu saja percaya dengan kepolosan Playboy. Hanya masalah waktu hingga mereka akan tampil "bugil."
Demikianlah sepenggal kisah dari masa lalu tentang majalah Playboy Indonesia. Playboy mungkin tinggal kenangan, tetapi hingga kini urusan selangkangan masih tetap eksis.
Bahkan dampaknya lebih luas lagi, menyentuh segala lini mayarakat. Setelah dipikir-pikir, ancaman Playboy yang dikhwatirkan oleh sebagian masyarakat pada saat itu, kini tidak lagi berarti jika dibandingkan dengan apa berada pada setiap gawai pintar yang dimiliki.Â
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!