Engkong Felix misuh-misuh lagi, admin dirisak gegara topil yang dianggap tendensius. Meskipun tidak ada nada tinggi dan suara keras, Kompasianer yang membacanya bisa merasakan panasnya suasana hati engkong.
Acek mencoba menerawangi suasana di Palmerah. Menyan dibakar, medi diumbar. Hasilnya? admin sedang ngupil sambil ngemil. Aih, gak efek, ngKong!
Topil jalan terus...
Justru yang berdebar-debar adalah pasangan legendaris Pak Tjipta dan bu Roselina. Mereka khwatir jika batas kesabaran admin sudah lewat. Pencet tombol, Engkong Felix out!
Sudah pasti Engkong tidak peduli. Sewindu telah berlalu, seminggu rasanya. Alias kalau akun diblokir, si Engkong sudah menyiapkan jurus "tante-tante." Pilihannya banyak. Dari yang sopan seperti "Fey Li Tan," yang setengah sopan seperti "Geng Sapi," hingga yang plagiat seperti "Apelo."
Namun tentu tidak demikian, Kompasianers akan berduka jika akun Engkong diblokir. Bagaimana tidak, kekesalan kepada admin hanya bisa direpresentasekan oleh tulisan-tulisan si Engkong di ranah biru. Auto Pilihan!
Lha, gimana dong?
Sebenarnya ya, Pak Tjip kan sudah berulang kali menyatakan bahwa hanya si Engkong yang punya kekebalan diplomatik di Kompasiana. Mau jungkir balik seperti apa saja, tetap dapat jatah AU. Eh...
Nah, kamu, kamu, dan kamu tahu kan siapa Pak Tjip? Tentu saja pernyataannya tidak sembarangan. Kedekatan beliau dengan para petinggi Kompasiana membuatnya yakin jika si Engkong emang dalam posisi "Aman."
Masih belum percaya, Acek sudah membuktikan. Selama dua tahun terakhir, menyan tak henti-hentinya mengepul dari tempat semedi. Semuanya diterawangi. Dari pengalaman malam pertama si Engkong sampai setiap saat ia mandi. Tentunya bagian yang sensi sudah diblur biar Acek tetap bisa konsentrasi.