Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

6 Modus Operandi Pengutil, Pemilik Toko Harus Lebih Mawas

20 Agustus 2022   05:45 Diperbarui: 20 Agustus 2022   08:35 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
6 Tips Bagi Pengutil, Pemilik Toko Harus Lebih Cerdas (gambar: money.kompas.com, diolah pribadi)

Pada suatu siang saat toko sedang ramai-ramainya, saya berdiri di depan konter penitipan barang. Seorang ibuk-ibuk dengan langkah santai menenteng sebuah kantong plastik putih. Isinya satu buah mentega impor seharga 400 ribuan rupiah.

Tetiba aku tersadar. Tersebab aku melihat pintu etalase mentega terbuka lebar. Aku lalu menyapanya, "maaf buk, menteganya lupa dibayar ya."

Si ibuk tampak gelagapan pada awalnya, namun ia kembali tenang dan berkata jika itu adalah bawaannya dari rumah. Padahal sudah aturan toko bahwa setiap barang (kecuali tas/dompet) harus disimpan di meja penitipan barang.

Si ibuk bersikeras. Namun ketika pegawaiku berkata akan melihat ke CCTV, ia marah dan mengancam, akan mengadukan ke pihak berwajib. Barang itu ia letakkan begitu saja di lantai dan nyelongsor pergi.

Pegalaman saya pada hari itu hanyalah salah satu di antara jutaan kasus dengan ribuan cara dan ratusan motif. Selanjutnya, mari kita telusuri satu persatu...

Teknik Concealing (menyembunyikan)

Menurut saya, model pencurian si ibuk itu cukup canggih (atau nekat). Mengapa? Karena sesuatu yang terlihat wajar jarang menjadi perhatian. Jadi abaikan saja barang dagangan yang diselipkan di balik jaket, karena itu sudah kuno.

Tapi, kuno bukan berarti tidak ada. Cara demikian termasuk yang paling banyak. Istilah retailnya adalah concealing (menyembunyikan). Pelakunya biasanya solo alias perorangan.

Model yang lebih canggih dari teknik ini adalah menyembunyikan barang curian di dalam barang yang akan dibeli. Semisalnya menyembunyikan dompet kecil di dalam tas ransel.

Lalu adapula yang lebih dramatis. Seperti seorang ibu yang menggunakan "perut hamilnya" sebagai tempat persembunyian barang. Atau seseorang penyandang cacat palsu yang menyembunyikan hasil curiannya di kursi roda.

Impulsif

Terkadang pencurian barang tidak bisa dikatakan sebagai pencurian jika niat awalnya tidak seperti itu. Seperti seorang anak kecil yang membuka permen dan langsung memakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun