Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Selamat Tahun Baru Bagi Kamu, Kamu, dan Kamu: "Mari Jadi Bodoh Bersama"

1 Januari 2022   09:21 Diperbarui: 1 Januari 2022   09:26 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Tahun Baru bagi Kamu, Kamu, dan Kamu: Mari Menjadi Bodoh Bersama (pikiran-rakyat.com)

Lantas, noise kemudian datang mengusik. Selama 2021 voice yang muncul banyak yang menggelitik. Sebagian dalam bentuk artikel, sebagian lagi dalam bentuk komentar.

Hati tergugah saat membaca tulisan empat seri dari Kners Dewi Puspasari. Menanyakan Kompasiana ada apa (?). Ditambah dengan banyaknya tulisan sebelumnya yang berseliweran tentang K-Rewards dan K-Awards.

Komunikasi dianggap sebagai sumber masalah. Penulis pun merasa demikian, meskipun bukan termasuk Kners yang agresif bertanya. Hanya sekali-dua saja.

"Cinta itu bagaikan jam pasir, ketika hati terisi, otak mulai kosong."

Inilah yang menggambarkan suasana hati penulis dengan banyaknya kritik yang berseliweran tentang admin Kompasiana dan pengelola. Mungkin saja juga mewakili sebagian Kners.

Tapi, tunggu dulu. Otak kosong bukan beratri dungu atau katrok. Otak kosong di sini menandakan emosi. Tidak terbendung, karena ucapan dan kata seringkali tidak sesuai lagi dengan hati.

Jadinya ingat mantan yang dulunya ribut melulu. Cinta tak bersambut, makian pun menyahut.

Namun, seperti komentar penulis pada tulisan Dewi Puspasari. Kners itu militan karena memang K telah dianggap sebagai markas pertahanan suara hati. Benteng literasi untuk berekspresi.

Masih banyak benteng perlindungan lainnya di luar sana. Tapi, Kompasiana memang berbeda. Bukan berarti lebih baik, tapi setiap entiti itu memang unik. Begitu pula di K.

Hati terusik ketika melihat beberapa teori konspirasi. Suara berisik memang nyata, tapi sekali lagi itu adalah bentuk ekspresi yang memang selalu terdengar asyik.

Kompasiana sudah pasti adalah tempat menuangkan seluruh isi kepala yang somplak melalui hati penuh gejolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun