Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Karakter Fu Manchu yang Rasis, Alasan Mengapa Shang-Chi Dilarang di China

26 September 2021   19:54 Diperbarui: 26 September 2021   20:32 2633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendati demikian, sejak kemunculan pertamanya pada komik, tokoh Fu Manchu sudah melekat di hati pembaca sebagai tokoh antagonis yang sulit dilenyapkan. Ia lekat dengan “bahaya kuning” yang sangat rasis.

Lagipula dalam versi komik, nama asli Mandarin tidak pernah terungkap. Ia semacam simbol titel yang bisa dipegang oleh siapa saja.

Dalam film Iron Man, tokoh Mandarin juga diperankan oleh Ben Kingsley. Ia adalah seorang impersonator yang dibayar untuk memerankan tokoh Mandarin. Hal ini semakin mengukuhkan lemahnya tokoh Mandarin dan sekaligus mengukuhkan karakter Fu Manchu sebagai “the real mandarin.”

Pemilihan nama Mandarin juga sangat erat dengan “euforia cina.” Dalam KBBI, kata mandarin memiliki dua arti, yakni; 1) pejabat dalam kekaisaran China, dan 2) bahasa China. Secara umum, mandarin memang lekat dengan segala sesuatu yang berbau China.

Dalam situasi hubungan pemerintah China dan AS yang semakin menghangat, “bahaya kuning” sangat mudah menjadi subjek propaganda bagi oknum yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya tidak lain untuk menyebarkan kebencian kepada ras asia secara keseluruhan.

Seberapa bahaya pengaruh Fu Manchu

rottentomatoes.com
rottentomatoes.com

Dalam kurun waktu 1965 hingga 1969, tercatat 5 film Hollywood yang mengangkat tema ini. Judulnya adalah sebagai berikut;

The Face of Fu Manchu (1965), The Brides of Fu Manchu (1966), The Vengeance of Fu Manchu (1967), The Blood of Fu Manchu (1968), dan The Castle of Fu Manchu (1969).

Bukan hanya film saja, karakter Fu Manchu juga sudah sering muncul dalam berbagai karya literasi Amerika. Bahkan dalam beberapa cameo, tokoh Fu Manchu kerap dijadikan sebagai bahan olok-olokan, baik terhadap perasaan superioritas kulit putih, maupun parodi keluguan orang-orang Asia. Intinya, Fu Manchu telah menjadi bagian dari budaya Amerika.

Wasana Kata

irishtimes.com
irishtimes.com

Sebagai generasi kolonial, nama Fu Manchu sendiri sangat melekat di hati saya. Masih teringat percakapan Om Karel (adik ibu saya) dan kakek saya. Om Karel senang dengan karakter Fu Manchu, ia menganggapnya sebagai tokoh yang merepresentasekan superioritas orang China terhadap bule.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun