Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gegara Gadis Karaoke, Singapura Kembali Kena Covid, Begini Gosipnya

21 Juli 2021   04:45 Diperbarui: 21 Juli 2021   05:38 2908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gegara Gadis Karaoke, Singapura Kembali Kena Covid, Begini Gosipnya (sumber: headtopics.com)

Singapura sudah bersiap untuk hidup normal baru. Mereka patut diacungin jempol. Di Dalam 10 bulan terakhir, tidak ada lagi kasus baru yang mendominasi.

Dengan bangganya pemerintah Singapura mengatakan bahwa fokus mereka telah beralih. Menggencarkan vaksinasi dan tracing yang kuat.

Pada akhirnya Corona akan menjadi seperti virus influenza. Tidak bisa dihilangkan, tapi tidak lagi terlalu mengancam.

Sesuatu yang luar biasa di tengah serangan varian delta di berbagai negara tetangganya. Namun, semuanya buyar.

Semua gegara seorang gadis Vietnam. Cantik, seksi, bisa diajak bercumbu pula.

Suatu hari, sang gadis datang ke Singapura. Dari Vietnam masuk sebagai turis. Kasus Covid di Vietnam juga sudah tidak mengkhwatirkan. Kasus baru sudah hampir tidak ada.

Di sana vaksinasi sudah gencar. Di jalanan pun tidak lagi pakai masker. Pemerintah Singapura tidak lagi terlalu keras kepada mereka. Turis boleh masuk, proses karantina hanya dua hari.

Tes usab (pcr) gadis ini juga aman. Hasilnya negatif. Tidak ada alasan bagi negara Singapura untuk mendeportasi sang gadis cantik.

Sayangnya, pemerintah Singapura tidak tahu jika gadis itu berlatar belakang sebagai gadis penghibur. Mungkin juga tidak khwatir karena hiburan malam di Singapura sudah tutup sejak tahun lalu.

Sang gadis datang menemui teman-teman sekampungnya. Daerah Joo Chiat, terkenal juga dengan sebutan Vietnam Town. Banyak orang Vietnam yang berbisnis dan tinggal di situ.

Restoran Vietnam tentunya menarik untuk dikunjungi. Apalagi ternyata di dalamnya ada tempat karaokenya (KTV). Tapi, sembunyi-sembunyi.

Pandemi menyerang, syahwat meradang. KTV menyediakan gadis penghibur, hidung para lelaki berubah belang. 

Sang gadis itu pun digilir. Dari satu KTV ke KTV ilegal lainnya. Sang gadis itu pun rela, sebab ia sudah merasa aman.

Padahal ada gejala Covid yang ia rasakan. Tapi, harusnya aman, sebab hasil PCR negatif. Ia urung memeriksakan diri.

Ternyata covid yang dibawa itu varian Delta yang ganas. Terindikasi 98 orang pun ditulari.

Karena sudah lelah "bekerja keras," akhirnya ia menyerah. Gejala covid semakin parah.

Sang gadis pun pergi ke klinik. Hasilnya, positif. Lantas disuruh ngaku dan ketemu siapa saja.

Timbullah masalah baru bagi sang gadis. Ia datang sebagai turis, tapi kerjaannya miris.

Apalagi saat ini, jual diri di Singapura itu ilegal. Hebohlah satu negara ini.

Tempat legal prostitusi saja diliburkan. Pemilik KTV tak bisa berkelit. Para pria hidung belang pun panik.

Baca juga: Sebuah Kisah dari Geylang, Prostitusi Legal di Negeri Singa

Stigma Covid akhirnya setara penyakit kelamin. Satu-satunya klaster baru di Singapura. Tidak ada tuduhan lain.

Pemerintah Singapura bertindak cepat. Kementerian Kesehatan langsung melakukan tracing. Pengunjung Karaoke diminta "menyerahkan diri."

Dikutip dari sumber (kompas.com), seorang pria mengaku kebingungan. Antara mengaku atau menyelamatkan hubungannya dengan sang istri.

Masalahnya ia sudah terlanjur berbohong. Katanya lembur, padahal "lemburin" yang lain.

Kasus ini pun jadi viral di dunia maya. Saya mendapat kiriman postingan-postingan dari kawan di Singapura. Gambar sang gadis pun beredar.

Sebagian menganggapnya lucu, sebagian lagi marah besar.

"She is the Vietnamese who spread to Singaporean KTV, in hospital also look so beautiful"

Terjemahan: "Inilah sang gadis Vietnam yang menyebar ke KTV Singapura, kelihatan masih cantik, meskipun di rumah sakit."

Sementara postingan pada akun @50 shades of Singapore, menuliskan dalam bahasa Inggris;

Terjemahan: "Inilah gadis yang menyebar lewat KTV. Tunjukkan pada istrimu, semoga ia paham mengapa kamu kena..."

Seorang lelaki yang terinfeksi juga mengajukan pembelaan yang diposting melalui Channel News Asia;

Terjemahan: "Saya tidak paham mengapa ia datang dan langsung duduk di sampingku. Saya tidak menolak, takutnya dibilang rasis."

Akun @Moon manager K2 Empire, salah satu tempat penyebaran varian Delta, bahkan lebih ekstrim lagi. Ia memajang foto empat gadis Vietnam yang terindikasi Covid.

Terjemahan: "Semua yang membooking ke-empat gadis ini, harap memeriksakan diri Anda. Aman bagimu dan semua orang di sekitarmu."

Dalam seminggu, kasus meningkat menjadi 148. Apalagi varian Delta, cepat menyebar.

Postingan kawan saya juga mengisahkan tentang kisah seorang istri. Suaminya sudah terinfeksi, tapi asimtom. Sang istri jelas tidak tahu.

Ia pun pergi ke Golden Mile Compleks. Letaknya di Kawasan Bugis. Sang istri tiba-tiba bergejala. Parah hingga masuk rumah sakit.

Hebohlah sekompleks. Seluruh penghuninya dites usab. Sebagian lagi terindikasi positif dan diisolasi.

Ketika ditanya, "kamu dari mana?"

Sang istri menjawab; "Saya hanya pergi beli mangga Thailand."

Jadilah berita ini viral, dan sang suami pun dicap sebagai pria hidung belang. Entah apa yang terjadi dengannya. Sebagai sesama lelaki, tentu saya turut prihatin.

Entah berapa banyak kaum Adam yang kena semprot di sana.

Hingga hari Jumat (16.07.2021), sebanyak 2.480 orang telah dikarantina. Mereka adalah orang-orang dekat pengunjung karaokean gelap.

Polisi Singapura juga sudah menangkap 20 wanita yang bekerja secara ilegal. Bukan hanya Vietnam, tapi juga dari Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand.

Mereka harus masuk rumah sakit dulu, sampai sembuh kemudian masuk penjara.

Kasus ini membesar. Pemerintah Singapura jelas malu-lah. Bangga bebas Covid, nyatanya kaum Adamnya bikin sedunia lari terbirit-birit.

Hubungan dengan Vietnam pun memburuk. Turisnya pun meradang. Semua resmi dilarang.

Beginilah kisahnya. Gegara Gadis Karaoke, Singapura Kembali Kena Covid.

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun