Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari ini 52 Tahun Lalu: Eksplorasi ke Bulan, Apa Gunanya Bagi Manusia?

20 Juli 2021   18:38 Diperbarui: 20 Juli 2021   18:59 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
52 Tahun Eksplorasi ke Bulan, Apa Gunanya bagi Umat Manusia (theatlantic.com)

Sejak zaman bahulea, manusia telah mengimpikan mencapai bulan. Entah lewat peri gigi atau hanya sekedar nyanyi-nyanyi.

Hari ini, 20 Juli, 52 Tahun lalu (1969), impian tersebut jadi kenyataan. Adalah Apollo 11 dari Amerika Serikat yang melakukannya. Menjadi negara pertama yang mengirimkan manusia mendarat di bulan.

Biaya yang dikeluarkan mencapai 200 miliar dollar Amerika Serikat, atau setara 2.800 triliun rupiah (kurs 14.000).

Namun, pernahkah terbersit dalam pikiran, apa sih gunanya eksplorasi bulan?

**

Jika Amerika dan Uni Soviet tidak pernah mengenal perang dingin, maka mungkin hingga hari ini Bulan belum terjamah. Atas nama gengsi dan ideologi, program luar angkasa pun ditempuh.

Salah satu takarannya adalah persenjataan dan teknologi. Kapal perang hingga senjata nuklir, semuanya telah menjangkau titik paling ekstrem. 

Perlombaan antariksa adalah turunan langsung dari kompetisi ini. Termasuk pendaratan manusia ke bulan.

Ketika Presiden JFK menjadi presiden, Amerika hampir tertinggal jauh. Soviet telah unggul dalam berbagai hal. Di darat, perang Vietnam telah mencoreng wajah Amerika. Di luar angkasa pun demikian.

Satelit buatan Soviet pertama, Sputnik-1 lebih dulu meluncurkan mahluk hidup pertama. Seekor anjing Laika.

Menyusul kemudian dengan manusia pertama yang menjelajahi langit luar angkasa, Yuri Gargarin.

Masih belum cukup, Soviet kembali mengirim wanita pertama ke luar angkasa. Namanya Valentina Tereshkova. Disusul lagi dengan perjalanan antariksa pertama oleh Alexei Leonov.

Bagaimana dengan Amerika? Mereka hanya berhasil membuat foto Bumi pertama dari langit melalui peluncuran Explorer-6.

**

Di darat, Amerika juga masih kalah jauh dengan program roketnya. Kendati menjadi negara pertama yang menciptakan bom atom, mereka masih kesulitan dalam penguasaan rudal balistik antar benua (ICBM).

ICBM ini berhulu ledak nuklir, nama kerennya senjata pemusnah massal.

Pada tahun 1963, Soviet telah memiliki 1.500 buah ICBM yang mampu berjelajah sejauh 13.000 km. Sementara Amerika baru sanggup membangun 130 saja.

**

Superioritas Soviet di darat dan di luar angkasa tidak saja membuat Amerika dan sekutunya sakit hati. Namun, juga bikin rakyat Amerika sakit gigi.

Propaganda ancaman komunis yang dibuat oleh pemerintah Amerika kini telah meresahkan masyarakatnya. JFK tidak mau hal itu terjadi.

Pendaratan manusia di bulan pun menjadi salah satu tujuan nasional Amerika, demi alasan Keamanan Negara. 

Begitu ambisiusnya, sehingga tidak pakai lama bagi Kennedy untuk menandatangani cek senilai 90 milliar dollar Amerika di atas meja kerjanya.

**

Mereka berhasil! Neil Amstrong dan Edwin "Buzz" Aldrin menjadi dua orang pertama yang mendarat di bulan. Masih diikuti lagi oleh 22 astronot lewat program-program Apollo berikutnya. 

Ke-24 astronot yang terlibat dalam program Apollo ke bulan ini telah menghabiskan dana sebesar 2.200 triliun rupiah. Sehingga jika dirata-ratakan, satu tiket astronot harganya 92 triliun rupiah.

Ini belum termasuk sumber daya di bumi. Total  400.000 orang, 20.000 perusahaan, industri, dan universitas dari seluruh negeri untuk mendukung program Apollo

**

Ambisi manusia memang menyesakkan. Kembali kepada pertanyaan, apa sih gunanya eksplorasi bulan?

Ternyata banyak; Mulai dari seismometer luar angkasa, pengukur gradien panas permukaan Bulan, penjejak sinar kosmik, hingga sampel bebatuan dari tanah bulan.

Semuanya berguna bagi eksplorasi luar angkasa berikutnya.

Namun, penemuan terpenting dalam eksplorasi bulan adalah bahan mineral Helium-3. Mineral ini adalah salah satu komponen bahan bakar bagi reaksi fusi termonuklir.

Harga Helium-3 per gramnya berharga 120 kali lebih mahal dari emas. Ia diyakini sebagai sumber energi masa depan yang ramah lingkungan.

**

Dunia telah banyak berubah sejak lima dasawarsa terakhir. Perang Dingin telah lama usai.

Amerika bukan satu-satunya negara yang berjaya di luar angkasa. Kini pamor Rusia juga tidak kalah. Begitu pula China.

Proyek penjelajahan luar angkasa telah mengalami banyak perubahan. Sisi komersial lebih menonjol dibandingkan kepentingan politik dan militer.

Perkembangan teknologi telah menciptakan ceruk baru. Negara kecil hingga universitas telah mampu mengorbitkan satelit dengan biaya murah.

Pun dengan perusahaan swasta raksasa. Menjadikan luar angkasa sebagai taman bermain, sudah bukan impian. Adalah Jeff Bezos, Elon Musk, hingga Richard Branson, yang mendalanginya.

Baca juga tulisan dari Kompasianer Ronny Rachman Noer: Ketika Orang Super Kaya Dunia Berlomba menaklukkan Luar Angkasa.

Semuanya demi prestise. Keren jika bisa selfie dengan bendera Amerika di bulan. Dijamin viral dan terkenal.

Tur luar angkasa selangkah lagi menjadi kenyataan. Upaya Space-X dengan program #DearMoon-nya bisa mengangkut 8 hingga 11 astronot selama seminggu.

Juga ada Space Adventures. Harga yang ditawarkan selama 8 hari berkisar 150 juta dollar Amerika.

Ada juga Golden Spike dari Amerika. Mereka berambisi menurunkan turis ke bulan. Biayanya 750 juta dollar Amerika.   

Hingga kini masih menyisakan pertanyaan, masihkah perjalanan ke bulan berguna bagi umat manusia? Atau hanya untuk sekedar eksis di media sosial?

Referensi: 1 2 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun