Krisis ekonomi dunia yang dikenal sebagai The Great Depressioan juga turut menjadi penyebab. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1930 jalur kereta api ini diberhentikan secara permanen.
Pada saat pendudukan Jepang berlangsung, rencana kereta api celebes ini kembali mendapat angin segar. Pemerintah Jepang memerintahkan salah satu perusahaan rel kereta api swasta Jepang untuk menggarap proyek kereta api di Sulawesi Selatan.
Rancangannya adalah sepanjang 77 kilometer, dari Makassar-Maros, dan Makassar-Takalar. Tujuannya adalah untuk mengangkut batu gamping dan batubara.
Pada proyek ini, militer Dai-Nippon sempat merekrut 4.700 tenaga pekerja romusha. Lagi-lagi proyek ini terhenti. Tersebab fokus militer Jepang sudah berubah. Mereka terdesak dengan perang pasifik yang sedang memanas di kala itu.
Dengan demikian, apa yang dulu penulis sering dengarkan dari guru SD, bahwa Jepang mengangkut seluruh bekas rel untuk bahan baku pabrik senjata adalah salah.
**
Angin segar berhembus sejak tahun 2015. Pemerintah di saat itu mulai mengumumkan kehadiran jalur kereta api Trans-Sulawesi.
Pada tahun 2020, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memperkirakan proyek ini akan beroperasi di bulan Juni 2021.
Proyek ini semakin mendekati kenyataan dengan investasi PT. Celebes Railway Indonesia, seperti yang penulis tuliskan di atas.
Semoga investasi swasta ini membuahkan hasil. Semoga proyek kereta api Sulawesi akan segera terealisasi.
Yang harus dipikirkan hanyalah masalah keuntungan ekonomi. Karena sebagai warga Sulawesi Selatan, penulis merasa transportasi kendaraan pribadi masih lebih efektif. Masalah lama yang masih saja sama sejak era kolonial.