Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Pythagoras: Filsuf Matematika, Bapak Numerologi

9 Juni 2021   20:36 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:49 2401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya Pythagoras haus ilmu. Ia pindah ke Croton untuk belajar ilmu hukum. Selanjutnya, kecendekiawannya menarik banyak orang. Di Croton, Pythagoras dengan cepat mengumpulkan sekelompok pengikutnya.

Pythagoras kemudian mendirikan sebuah perkumpulan. Terbuka bagi pria dan wanita.

Dari sini, Pythagoras menanamkan pengaruhnya. Perkumpulannya dengan cepat berubah menjadi sekolah filsafat agama.

Kaum Pythagorean

Para pengikut Pythagoras disebut dengan kaum Pythagorean. Mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah kaum pelajar cendekiawan. Mereka tinggal di sekolah.

Kaum kedua disebut sebagai Pendengar atau akousmatik. Mereka berada di luar sekolah. 

Gaya mengajar Pythagoras sangat unik. Ia sangat menjaga kerahasiaan ilmunya. Konon ada beberapa aturan ketat yang ia terapkan pada murid-muridnya, khususnya kaum pelajar Cendekiawan.

Sebagai contoh, mereka harus menjadi vegetarian. Mereka hanya bisa mengenakan jenis dan model pakaian tertentu.

Murid-muridnya juga tidak bisa memiliki barang pribadi, bahkan hanya bisa mengucapkan apa yang diizinkan.

Namun, untuk kaum Pendengar, aturan tidak terlalu ketat. Mereka masih bisa makan daging dan memiliki properti pribadi.

Aturan Pythagoras

Pythagoras juga mengenakan aturan yang ketat dalam pelajarannya. Murid-murid yang belajar darinya tidak diizinkan mencatat. Mereka hanya bisa mendengarkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun