Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa Penganut Agama Buddha, Berapa umatnya, dan Bagaimana Nasibnya?

26 Mei 2021   04:32 Diperbarui: 26 Mei 2021   04:41 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa Penganut Agama Buddha, Berapa Umatnya, dan Bagaimana Nasibnya? (liputan6.com)

Khusus untuk provinsi ini, kota Medan menempati urutan pertama dengan total 184.000 jiwa. Disusul dengan Deli Serdang. Sementara hanya dua daerah yang tidak ada penganut agama Buddha, yaitu Nias dan Pakpak Bharat.

Setelah Sumatera Utara, provinsi Kalimantan Barat menyusul pada urutan ke-3. Totalnya mencapai 237 ribu jiwa. Daerah ini didominasi oleh umat Buddha dari Pontianak dan Singkawang.

Di Pontianak sebesar 66 ribu dan Singkawang sebesar 55 ribu jiwa. Di Singkawang, penganut agama Buddha malah menempati urutan kedua setelah Islam dengan komposisi sebesar 29,7 persen.

Kota Singkawang memang dikenal dengan kota seribu kelenteng. Faktor budaya menjadi unsur pesatnya perkembangan agama Buddha di kota ini. Hal ini bisa terlihat dari pertumbuhan vihara.

Pada tahun 2012, jumlah vihara hanya sebesar 23 buah saja. Empat tahun sesudahnya, pada 2016, jumlah vihara tumbuh menjadi 60 buah.

Komposisi Demografis

Dari komposisi demografis pemeluk agama Buddha, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan.

(1) menurunnya penganut agama Buddha, karena proses regenerasi. Agama yang dianut oleh para orangtua ini sepertinya tidak menurun kepada generasi-generasi selanjutnya.

(2) Munculnya Konghucu sebagai agama ke-6 yang diakui di Indonesia, membuat data agama Buddha terpecah di tahun 2010.

(3) DKI Jakarta menjadi penyumbang umat Buddha terbesar di Indonesia, karena Ibu kota adalah kota yang terpadat penduduknya.

(4) Provinsi Sumatera Utara dan Kalimantan Barat menjadi urutan provinsi kedua dan ketiga, disebabkan karena jumlah penduduk Tionghoa yang cukup banyak di daerah ini. Sementara penganut agama Buddha memang kebanyakan dari etnis Tionghoa.

Apakah Ada yang Perlu Dikhwatirkan?

Meskipun stagnan dan cenderung berkurang, menurut penulis, kondisi ini bukanlah masalah yang terlalu serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun