Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legenda Ratu Horor Indonesia, Suzzana dan Kehidupan Pribadi yang Penuh Misteri

22 Mei 2021   11:59 Diperbarui: 22 Mei 2021   12:15 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda Ratu Horor Indonesia Suzzana, Kehidupan Pribadi yang Penuh Misteri (tribunnews)

Film horor pertama Suzzana adalah Beranak Dalam Kubur yang disutradari oleh Ali Shihab. Peranan ini sekaligus menghantarkan dirinya ke puncak karirnya.

Di film berikutnya yang dirilis pada tahun 1970 Bernapas dalam Lumpur, Suzzana mendapat predikat sebagai artis bayaran termahal dengan harga 1 juta rupiah.

Suzzana membawa gaya baru dalam peta perfilman horor di Indonesia. Konsep hantu dijadikan sebagai pemeran utama yang disentuh dari sisi humanis, identik dengan legenda rakyat, melibatkan unsur komedi, kekerasan, hingga seks.

Suzzana sangat digandrungi karena ia memiliki paket akting yang bagus dan karakter yang pas.

Film yang dibintanginya termasuk sukses, bahkan Sundel Bolong mendapat sambutan yang hangat di Singapura, dan juga diputar di Filipina dan Italia.

**

Sayangnya, karirnya di film berbanding terbalik dengan kehidupan rumah tangganya. Dicky terpikat dengan seorang janda muda bernama Rachmawati.

Ia bahkan tega meninggalkan Suzzana dan kedua anaknya, Arie Suprapto dan Kiki Maria. Hubungan Dicky dan Rachma ini sempat membuat heboh. Namun mereka akhirnya menikah pada tahun 1975.

Terguncang dengan kejadian prahara rumah tangganya, Suzzana sempat berencana bunuh diri beserta kedua anaknya. Suzzana menceritakan;

"[...] Saya sudah siap dengan pistol. Tapi, Arie tiba-tiba berkata, 'Jangan Mama, kita tidak boleh mati. Saya belum membalas kebaikan mama." pungkasnya.

Belum juga pulih dari luka perpisahannya dengan Dicky, Suzzana mengalami sebuah musibah besar lagi pada tahun 1977. Di kala itu, Arie baru saja pulang bertamu dari rumah teman wanitanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun