Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jenderal Moersjid yang Hilang di Tengah Arus Deras Soekarno-Soeharto

15 Mei 2021   07:04 Diperbarui: 15 Mei 2021   08:10 5380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal Moersjid yang Hilang di Tengah Arus Deras Soekarno-Soeharto (historia.id)

Moersjid menolaknya. Ia berkata, "Ngapaian aku harus ikut." Ujar Siddharta, putra Moersjid seperti yang dikutip dari sumber (detik.com).

Menjadi Duta Besar untuk Filipina dan Insiden dengan Kemenlu AS

Tanggal 10 Maret 1967, Moersjid dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina. Dua hari kemudian, Soeharto ditunjuk menjadi pejabat presiden.

Dua tahun lebih bertugas di Manila, terjadilah sebuah insiden di Manila International Airport. Dalam jamuan VIP yang dihadiri para Dubes, Moersjid  dikenalkan dengan Marshall Green, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.

Sebelumnya, Marshal Green adalah Dubes AS untuk Indonesia pada saat meletusnya peristiwa G30S PKI.

Abdul Rasjid, putra Moersjid yang mendampingi ayahnya di ruangan tersebut mengisahkan kepada sumber (detik.com);

"Suasana yang ramai tiba-tiba menjadi hening. Moersjid tampak melotot ke arah Marshall Green. Sedetik kemudian, asisten Menlu tersebut balik badan meninggalkan ruangan."

Ternyata perselisihan tersebut ditenggarai oleh pertanyaan Marshall kepada Moersjid;

"How is the Bung doing," yang berarti "Bagaimana kabar Bung" (Bung Karno).

Moersjid langsung tersinggung atas pertanyaan Marshall yang dianggap tidak sopan dan sedikit nyeleneh. Ia balik menjawab dengan nada tinggi;

"Mr. Green, you should know better," yang berarti "Mr. Green, Anda seharusnya lebih tahu."

Dalam ingatan Moersjid, bekas Dubes AS di Indonesia ini sangat licik. Ia juga ditenggarai sebagai dalang kudeta presiden Syngman Rhee di Korea Selatan. Sangat mudah mencurigai Marshall dan keterlibatan AS. Aksinya di Korsel memiliki pola yang hampir sama dengan gerakan Anti Soekarno di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun