Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Mallumpai Bola Soba!" Saksi Kejayaaan Kerajaan Bone itu Sisa Kenangan

20 Maret 2021   10:52 Diperbarui: 20 Maret 2021   11:01 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 20 Maret 2021. Waktu menunjukkan pukul 03.15 Wita. Suasana masih sepi ketika sebuah teriakan memecah keheningan;

"Mallumpai Bola Soba (Terbakar Bola Soba)!!!"

Sontak beberapa anak-anak sanggar senin yang belum terlelap berhamburan ke Bola Soba. Mereka panik, karena situs budaya tersebut adalah tempat mereka biasa menginap.

Di dalam Bola Soba api masih kecil. Anak-anak sanggar seni menyeret tiga lemari keluar. Isinya dokumen kuno dan berbagai replika sejarah pusaka.  

Namun, api tidak bersahabat. Keperkasaan situs peninggalan Raja Bone ke-31 itu terlalu cepat menyerah. Material kayu ratusan tahun membuat api dengan mudah menyebar.

Lalu, armada Pemadam Kebakaran Kabupaten Bone tiba. Bola Soba mengucapkan selamat tinggal. Menyisakan kerangka tiang dan atap depan yang masih utuh. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Masyarakat Bone pun sedih. Bangunan sejarah yang menjadi saksi kejayaan Kerajaan Bone itu sisa kenangan. Dibangun oleh La Pawawoi Karaeng Segeri Matinroe Ri Bandung, yang memerintah pada 1895-1905.

Bola Soba kerap dijadikan tempat pelatihan sanggar-sanggar seni yang ada di kota Bone. Sepintas takada yang istimewa dengan bangunan ini. Dari luar hampir mirip dengan rumah panggung tradisional lainnya di kota Watampone. Identitasnya dipertegas dengan papan nama dan gapura yang terpasang di depannya.  

Namun, bangunan bersejarah Kota Bumi Arung Palakka ini menyimpan banyak kejadian penting.

Awalnya dibangun untuk kediaman raja, sehingga ia bergelar Saoraja (Rumah Raja). Bola Soba sendiri juga berarti Rumah Besar atau Rumah Persahabatan. Lalu, datanglah Belanda. Saoraja Bola Soba ini pun dikuasai Belanda. Mereka menjadikannya markas tentara. Tahun 1912 tepatnya.

Juga difungsikan sebagai penginapan dan menjamu tamu Belanda. Dari sinilah nama Bola Soba yang berarti Rumah Persahabatan dalam bahasa Bugis itu didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun