Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mungkin Kita Harus Belajar dari Pariman Mengucapkan Kata "K*ntol"

16 Maret 2021   16:22 Diperbarui: 16 Maret 2021   16:32 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mungkin Kita Harus Belajar dari Pariman Mengucapkan Kata

Dengan begitu cepatnya kemajuan peradaban, manusia menjadi bingung dengan pencampuran antara informasi, edukasi, dan eksploitasi. Menurut penulis, semuanya berawal dari pikiran.

Pikiran yang jernih tidak akan tergoda dengan seribu bayangan wanita telanjang. Namun, belahan dada yang rendah hanya akan menimbulkan chaos bagi manusia yang senang dengan eksploitasi seksual.

Seperti pada kisah yang pernah aku alami sendiri sekitar sepuluh tahun yang lalu;

Saat itu, saya berkunjung ke rumah sahabat. Ia adalah pengusaha sukses internasional. Kawan yang mengajakku berkunjung ke rumah konglomerat itu sudah mewanti-wanti.

"Rud, apa pun yang kamu lihat di ruang tamunya nanti, janganlah kikuk, apalagi berkomentar."

Masih menganggapnya biasa-biasa saja, aku melangkah kaki masuk ke sebuah ruangan yang cukup besar. Mata terhenti pada sebuah dinding dalam ruangan. Sebuah lukisan yang cukup besar terpampang. Isinya adalah foto wanita telanjang tanpa busana sama sekali.

"Jika hanya ini saja, untuk apa juga aku kikuk." Ujarku dalam hati.

Perbincangan berlanjut dengan santai. Kami bertiga mengisi hari itu dengan canda dan tawa. Tak sekali pun mata tertuju kepada karya seni "bugil" itu. Hingga di akhir pembicaraan, sang tuan rumah menyelutuk.

"Cantik, kan?" Ujarnya menunjuk ke arah lukisan.

Aku menikmatinya dengan seksama. Memang cantik, luar biasa. Tidak ada kesan porno sama sekali. Hingga sang konglomerat muda kembali menyelutuk

"Itu adalah lukisan istriku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun