Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ancaman Resesi dan Depresi dalam Bahasa yang (Semoga) Mudah Dipahami

9 November 2020   19:08 Diperbarui: 10 November 2020   05:21 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Resesi dan Depresi (sumber: money.kompas.com)

Oke, berhenti sampai disini, karena sekali lagi, mahluk gurita raksasa tidak akan menyerang bumi. Namun, ada sebuah istilah ekonomi yang bernama Depresi, yang mungkin mendekati penggambaran penulis yang terlalu didramatisir.

Depresi Hebat Amerika Serikat

Contoh konkritnya adalah The Great Depression (Depresi Hebat) yang pernah terjadi di Amerika pada tahun 1929-1939. Mari kita ulik bersama.

Secara teknikal, Depresi adalah bentuk kontraksi yang lebih parah dari resesi. Bisa saja terjadi jika kondisi pertumbuhan ekonomi mencapai angka minus dobel digit dan berlangsung selama lebih dari 18 bulan lamanya.

Secara riil di lapangan juga terjadi perbedaan dari sisi jumlah penduduk yang terkena dampak. Dilihat dari skala, depresi juga bisa melewati batas negara.

Apa yang Terjadi Selama Masa Depresi Hebat Amerika Serikat?

Meskipun sudah dimulai sejak tahun 1929, namun tahun 1930 adalah awalnya Depresi Hebat yang menghantam perekonomian AS dalam waktu yang cukup lama.

Dimulai dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, dengan banyaknya variabel penyebab. Serangkaian peristiwa besar seperti jatuhnya pasar saham pada tahun 1929 dan kekeringan panjang yang melanda parah di beberapa tempat pada tahun 1930.

Sebelumnya, ekonomi AS sendiri sudah mengalami penurunan tren, dan kenyataan riil di lapangan adalah naiknya tingkat pengangguran, kaum tuna wisma, Penurunan produksi, dan panen yang anjlok. Semuanya membuat daya beli masyarakat terpuruk.

Kamis, 24 Oktober 1930 dikenal sebagai "Kamis Hitam." Harga saham yang semakin terpuruk membuat aksi pelepasan besar-besaran dari para investor. Jumlah yang dilepas dalam sehari mencapai 13 juta saham. Jumlah yang fantastis!

Tidak sampai di situ, rakyat yang semakin miskin kemudian semakin panik. Mereka tidak lagi berbelanja, hutang bertambah banyak, aset disita, dan banyak yang mulai bangkrut. Kekeringan dimana-mana dan kelaparan mulai melanda.

Ketidak percayaan pada pasar saham juga berimbas kepada institusi keuangan lainnya. Masyarakat berbondong-bondong menarik uang dan memaksa bank memberikan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Puncaknya adalah kebangkrutan besar-besaran dari lembaga keuangan pada tahun 1933.

Apakah Pandemi Covid-19 yang Berkepanjangan Bisa Menimbulkan Depresi?

Sejak virus ini mulai menampakkan diri, masih banyak yang belum diketahui. Kecepatan infeksi membuat masyarakat panik. WHO sebagai institusi tertinggi kesehatan dunia juga memerlukan waktu untuk belajar memahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun