Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata: Yuan-Hua, Gadis SMA yang Melego Keperawanannya di Tempat Ramai

11 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:02 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Xu Yuan-Ha yang melego keperawanannya di tempat ramai (sumber: tribunnews.com)

Demikian pula halnya dengan para istri yang membela suaminya yang kedapatan menyewa prostitusi. Kata-kata ikonik seperti "lonte, pelacur, pelakor" adalah ungkapan bernas yang disematkan.

Eunike Sri Tyas Suci, seorang psikolog dan juga dosen di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, pernah melakukan penelitian di lokasi Resosialisasi Wanita Tuna Susila (WTS) di Yogyakarta.

Dalam wawancaranya dengan beberapa PSK, ia menyimpulkan bahwa "keputusan menjadi PSK adalah sadar dan rasional untuk mendapatkan apa yang ia inginkan".

Eunike juga mengatakan bahwa faktor ekonomi menjadi alasan yang teratas dari motivasi ini. Terlepas dari masalah kepepet yang dilakukan oleh Yuan-Hua, atau alasan ingin hidup hedon ala artis yang terjerat prostitusi on-line, tetap uang menjadi yang utama dan terutama disini.

Oleh sebab itu, sangat jarang mengasosiasikan PSK sebagai korban. Bukan hanya karena budaya patirarki yang masih sangat kental di negeri ini, namun juga asosiasinya sebagai pekerja haram-jadah.

Tidak heran jika kasus human trafficking masih menjadi hal yang susah diberantas. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, pada Juli 2019, pernah mengatakan bahwa;

"Beratnya pemberantasan kasus tersebut disebabkan adanya mafia, konspirasi, hingga permainan serta keterlibatan oknum di dalam negeri".

Sementara mudahnya para korban terjebak, sekali lagi karena masalah fulus yang mengelus. Pihak keluarga yang dilanda kemiskinan, kadang juga menjadi penyebab utama untuk mengamini tindakan kejahatan ini.

Akan tetapi, masalah ekonomi bukanlah satu-satunya fakta atas fenomena ini. Lebih lanjut, menurut Prof. Dr. Drs. Bagong Suyanto, M.Si., sistem sosial dari lingkungan juga sangat memengaruhi cara berpikir seseorang.

"Kalau good person, orangnya baik, tapi bad system bisa mengubah good person menjadi bad person, karena lingkungan buruk bisa menjadi semacam habitat cara berpikir".

Prof. Bagong memberikan contoh, kalangan artis yang penuh dengan hura-hura dan kehidupan malam, sering menjebak dirinya dalam sebuah petualangan yang membahayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun