Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pendidikan Kesetaraan Gender bagi Anak untuk Mencegah Diskriminasi Seksual

25 September 2020   06:24 Diperbarui: 27 September 2020   09:23 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by MI PHAM on Unsplash

Di rumah sendiri, perbedaan perlakuan, kesempatan dan lingkup aktivitas, akan menimbulkan perseturuan di antara saudara yang beda gender.

"Ma, kenapa kakak bisa main layangan, aku gak bisa?"

"Pa, kenapa bukan adik yang membuang sampah?"

Bahaya konsep perbedaan gender.

Makna gender tidak hanya jenis kelamin saja. Ia juga memiliki makna luas yang mencakup sifat, aktivitas, keberadaan, peranan, dan tanggung jawab masing-masing dalam konteks kehidupan bermasyarakat.

Sebelum mengenal perananan gender, anak kecil melakukan perbandingan 'apple to apple' mengenai hak dan kewajiban dengan saudara atau teman lainnya. Tidak heran, jika kemudian timbullah pertanyaan yang menjurus kepada keadilan.

Pada saat yang sama, setiap anak juga memiliki ego, yang diasosiasikan dengan keberadaan dirinya. Perbedaan hak dan kewajiban ini kemudian dapat berkembang menjadi stigma 'like' dan 'dislike'.

Lebih dalam lagi, perasaan sakit atau senang akibat perbedaan gender tersebut, kemudian diasosiasikan dengan perbedaan perlakukan terhadap anak lelaki dan perempuan.

Jika tidak berhati-hati, maka pemahaman perbedaan gender yang salah akan tumbuh pesat dalam otak anak yang masih polos.

Seiring waktu berjalan, seorang anak wanita bisa saja menjadi sangat pemalu terhadap lelaki, yang ia anggap 'bukan kaumnya'. Sementara anak lelaki dapat tumbuh menjadi pria yang tidak menghormati wanita.

Ilustrasi Kesetaraan Gender (sumber: ccfinorman.org)
Ilustrasi Kesetaraan Gender (sumber: ccfinorman.org)

Konsep kesetaraan gender.

Konsep kesetaraan gender harus didengungkan sejak masih kanak-kanak. Usia bayi hingga 5 tahun, disebut dengan periode emas. Pada masa ini, karakter anak akan sangat mudah terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun