"Mulutmu Harimaumu!" Rasanya frasa ini pantas disematkan kepada Basuki Tjahaya Purnama, alias Ahok.
Bukan rahasia lagi, kalau suami Puput Nasiti Devi ini, hobinya marah-marah melulu. Sebagian orang mungkin senang dengan gayanya yang blak-blakan, sewaktu ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Namun, kenyataannya, mulut jahilnya yang mengutip Ayat Quran yang tidak pada tempatnya, akhirnya membuat dirinya kehilangan kursi gubernur dan mendekam di penjara pula.
Rabu, 16 September, 2020, Ahok mulai lagi blak-blakan soal buruknya tata kelola di Pertamina. Mulai dari gaji besar pejabat non-job, hingga utang perusahaan yang membengkak.
Bukan hanya marah-marah saja, beberapa aksesoris kata, seperti "kadrun, bubarkan kementrian BUMN, komisaris titipan, ular sanca, dan lain sebagainya", turut mempercantik derita bagi yang mendengarnya.
Mungkin saja Puput, atau Veronica Tan, mantan istri Ahok sudah memahami karakter suaminya yang blak-blakan ini. Istilahnya, emang sudah gitu! Namun, tidak bagi orang lain!
Hal yang sama juga terjadi beberapa tahun yang lalu, pada saat penulis bertemu dengan seorang kawan anggota dewan, yang cukup dekat dengan Ahok. Ia mengaku sudah berulang kali meminta Ahok untuk mengubah citra politik publiknya.
Akan tetapi, "Percuma Rud, baru saja diajarin untuk jangan terlalu emosi, jawabnya iya-iya bro, eh baru aku keluar ruangannya, sudah kumat lagi."
Perbincangan dengan sang anggota dewan kemudian menjurus ke tabiat. "Gaya emang begitu, tapi kalau disuruh maklumi emang susah. Sebabnya dia itu kan pejabat publik bro."Â
"Kalau teman-teman kayak kita ini, ya sudah, dimaklumi saja. Anggap saja ia mengidap penyakit jiwa." Ujarnya sambil meletakkan jari telunjuk menyilang di dahinya.
Apakah Ahok memang menderita sejenis penyakit disabilitas psikologi? Wallahualam...