Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayo Belajar Bahasa Isyarat, Siapa Tahu Suatu Waktu Dibutuhkan

31 Maret 2020   13:18 Diperbarui: 31 Maret 2020   13:54 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ajibgaan.wordpress.com

Seluruh karyawan bekerja dengan penuh semangat. Bukan saja karena rasa kebersamaan sebagai sesama penyandang disabilitas, namun perasaan dibutuhkan bagi keluarga dan masyarakat membuat para pegawai selalu berada dalam spirit kekeluargaan yang erat.  

Apa yang dilakukan oleh Ibu H. Ramlah ini ternyata membawa inspirasi bagi penyandang keterbatasan, bahwa disabilitas bukanlah halangan untuk berkarya, sekaligus memberikan motivasi kepada mereka yang masih "normal."

Bukan hanya H. Ramlah saja yang mendapatkan keuntungan dari Bahasa isyarat ini, namun juga seluruh penyandang disabilitas tunarunggu dan tunawicara di seluruh dunia.

Namun uniknya, meskipun umum dipakai, tidak ada Bahasa Isyarat yang sama di seluruh dunia. Bahkan negara Inggris dan Amerika Serikat yang menggunakan bahasa percakapan yang sama saja, memiliki standar Bahasa Isyarat yang berbeda.

Di Indonesia sendiri, Bahasa Isyarat memiliki standar yang disebut dengan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia dan Chinese University of Hong Kong.

Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir.


Bagi pembaca yang tertarik mempelajari Bahasa Isyarat, menurut sumber, ada beberapa tempat di Indonesia yang layak dikunjungi (Baca: https://mommiesdaily.com/2018/11/17/tempat-belajar-bahasa-isyarat-di-jakarta-jawa-tengah-jawa-barat-jawa-timur/).

Belajar Bahasa Isyarat layaknya mempelajari bahasa pada umumnya. Hal pertama yang harus dikuasai adalah alfabet dalam Bahasa Isyarat.

Sumber: Hipwee.com
Sumber: Hipwee.com
Selanjutnya, pelajar hanya memerlukan tiga level tahapan untuk belajar.

Level 1 adalah dasar Bahasa isyarat yang ditempuh dalam waktu tiga bulan intensif.

Level 2 adalah belajar mengelompokkan konsep isyaratnya linguistiknya, dan

Level 3 adalah praktek untuk memperdalam kemampuan.

Selain itu, ada juga beberapa aturan main diluar dari teori dan praktik, yaitu standar etika dan tata cara berbicara dengan penyandang disabilitas ini, seperti jarak pandang, posisi pandang, dan cara pandang.

Hal ini penting, karena Bahasa Isyarat bukan hanya gerakan tangan, namun juga melibatkan ekspresi mulut dan wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun