Dipecatnya Ferdy Sambo secara tidak hormat atas terseretnya dirinya pada pembunuhan Brigadir J membuat semua perjalaan karirnya di kepolisian tumbang begitu saja.
Seperti diketahui bersama dikutip dari CNN Indonesia bahwa pada Jumaat 26 Agustus 2022. Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap mantan Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo. terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Maka menarik melihat bagaimana kasus Brigadir J itu akan dilabuhkan penyelsaiannya oleh polri. Sebab public pasti akan menunggu bahwa penyelsaian kasus pembunuhan Brigadir J, sudah sepatutnya diselsaikan supaya tidak belarut-larut.
Namun pertanyaannya, bakal selsaikah kasus Brigadir J secara berkeadilan? Melihat bagaimana situasi yang tercipta sendiri dari dinamika kasus Brigadir J, mungkinkah kita akan disajikan seperti perang di Ukraina antara Rusia dan Ukraina yang beralrut-larut sejak 24 Februari 2022 lalu dan saat ini masih terjadi peperangan itu?
Tersandung Ferdy Sambo Â
Tidak dapat ditampik bahwa kasus Brigadir J sendiri memang banyak melibatkan atensi public. Bagaimana tidak mendapat atensi yang besar dari public?
Drama-drama dari sekenario menutupi pembunuhan Brigadir J yang dibuat oleh Ferdy Sambo tidak sesuai dengan fakta. Mentah begitu saja yang akhirnya terendus sebagai sebuah kebohongan dari awal kejadian hingga terakhir masalah CCTV.
Seperti diketahui CCTV pergerkan sebelum pembunuhan Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam di Jakarta Selatan dan juga di rumah pribadi Ferdy Sambo yang menyebar melalui media social dan juga media mainstream lainnya.
Pada saat sebelumnya CCTV itu disebut-sebut sebagai bukti misiteri pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu.
Semua itu seperti dikatakan oleh Ahli Fornsik Digital Abimanyu Wahyuwidayat menuai banyak keganjalan, yang cenderung mengatakan bahwa CCTV tersebut di telah ada "editing" sebelumnya.