Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasi Bungkus dan Analisa Penunggang Demo UU Ciptaker

10 Oktober 2020   08:17 Diperbarui: 10 Oktober 2020   13:49 2855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ilustrasi: instagram.com nasi bungkus karet dua

Terkesan seperti kabur memang setiap ada demo besar selalu saja ada ungkapan bahwa setiap anarkisme ditunggangi kepentingan politik.

"Setiap keramaian berpotensi akan anarkis, itu adalah bagian dari psikologi sosial, dimana dalam krumunan ada kemungkinan saling mempengaruhi satu sama lain untuk sama-sama berbuat anarkis".

Maka pertanyaannya, bukankah orang yang sedang berdemonstrasi rata-rata mereka kesel dan tidak puas dengan suatu kebijakan apa yang diambil pemangku kebijakan menyebabkan demonstrasi terebut?

Untuk itu "anarkisme" dalam demonstrasi saya kira sudah otomatis, ditambah psikologi kerumunan di Indonesia belum matang. Tentu tidak dapat dibandingkan dengan demonstran negara lain yang sama dan tertib.

Sediannya di Amerika Serikat saja yang dikenal negara maju, anarkisme tetap saja ada. Atau di Italia yang pada masa lockdown akibat pandemic demonstran di Italia juga sama anarkis.

"Sebab demonstrasi dan anarkisme sendiri adalah pelampiasan ungkapan dari suatu ketidak puasan seseorang dan demonstrasi mengakomodir itu pelampiasan ketidak puasan tersebut".


Maka simpang siurnya pendapat Airlangga Hartanto mentri perindustrian tentang adanya sponsor dalam demonstrasi omnibus law UU Cipta Kerja, tentu semakin memperkeruh suasana ketika hanya tuduhan tidak ada bukti kongkrit.

Memang pada akhirnya tuduhan tersebut hanya membuat bingung publik, kelompok mana yang membuat gaduh tersebut dan ingin menunggani kesempatan dalam kesempitan demonstrasi buruh omnibus law UU Cipta Kerja saat ini.

Saya kira penunggang demonstrasi UU Ciptaker butuh dibuktikan dan bila terbukti benar haruslah dibuka siapa yang harus bertanggung jawab kepada publik terkait apa yang disinggung pemerintah, khusunya dugaan sponsor demonstrasi omnibus law UU Cipta Kerja.

Dimana ada elite politik dan sebagainya yang memperkeruh suasana demonstrasi. Mungkinkah semua tuduhan itu benar adanya?

Apakah pemerintah tidak berani membuka kelompok penunggang demonstrasi tersebut? Ataukah pendapat itu hanya kesimpangsiuran bertujuan membuat bingung masyarakat yang akhirnya narasi untuk membuat adem masyarakat saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun