Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Helikopter: Semangat Anti Korupsi KPK Luntur?

25 Agustus 2020   00:43 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:05 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua KPK Firli Bahuri saat naik helikopter ke Baturaja, OKU, Sumsel. (Dok. MAKI)

Mentalitas Pejabat Indonesia: Kemewahan

Mungkin sudah membudaya "pejabat" tinggi dan unsur kemewahan faktanya itu sudah tidak dapat kita sangkal. Meskipun gaya hidup mewah adalah hak masing-masing pribadi, itulah yang saya benarkan.

Tetapi inilah yang rancu dalam sebuah negara "demokrasi" yang berkesinambungan dengan kemajuan zaman.

Disi lain dengan fasilitas sebagai pejabat public ingin menikmati hidup, fasilitas mewah dengan tunjangan dan gaji, disi lain dan menjadi fakta demokrasi saat ini.

"Penjabat Negara menurut perspektif masyarakat demokrasitis sudah dianggap tabu untuk hidup mewah. Sekali pun bermewah-mewah, pasti ujungnya akan menjadi bahan cibiran: mengabdi masyarakat tidak pantas hidup mewah".

Namun bukankah menjadi pejabat sendiri ingin hidup mewah? Sekalipun termasuk apa yang dilakukan ketua KPK "Firli Bahuri" itu sendiri kunjungan kerja menggunakan helikopter?

Meski dilarang hidup bermewah-mewah sebagai pimpinan KPK supaya tidak terjerumus korupsi. Itulah sesuatu yang langka terjadi dikalangan pejabat Indonesia kenyatanya semua mengejar kemewahan mumpung menjadi pejabat negara.

Helikopter: Polemik Kemewahan Ketua KPK

Dalam segi masyarakat demokratis sudah saya singgung sebelumnya: "pejabat tabu hidup mewah". Ditambah itu adalah lembaga anti korupsi, dimana kasus korupsi lebih dekat kepada pejabat yang hidupnya mewah.

Bagimana tidak korupsi, hidup mewah butuh biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu pejabat tinggi sekelas ketua KPK memang dilarang hidup mewah untuk mencirikan semangat anti pada korupsi.

Apakah sekelas komisi pembrantasan korupsi tidak bisa korupsi? Justru ladang dari korupsi ada pada komisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun