Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Maksud Kritik Amien Rais untuk Jokowi Mentalitas "Koncoisme"?

13 Agustus 2020   12:23 Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: newslocker.com

Sebagai politikus veteran yang pamornya sendiri masih diperhitungkan di kancah politik tanah air. Amin Rais sah-sah saja jika melontarkan  sebuah kritik terhadap penguasa termasuk kepada seorang presiden yakni Joko Widodo.

"Dilansir pagi ini (13/8) di media CNN Indonesai. Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terjebak pada mentalitas 'koncoisme' dalam memimpin bangsa dan Negara".

Memang dalam tabiat demokrasi menyampaikan sebuah kritik adalah hal yang sangat penting mengingat demokrasi merupakan langkah partisipasi warga Negara untuk turut mengawasi serta memberi pendapat kepada jalannya roda pemerintahan.

Tentang mentalitas koncoisme yang dimaksud Amien Rais adalah sebagai seorang presiden, Jokowi harus bisa berpikir, bekerja, dan terus berusaha supaya tidak menjadi pemimpin yang partisan.

Amien Rais menilai jika seorang pemimpin negra "partisan" dalam menetukan langkah politiknya, disanalah Negara akan terpecah belah karena keputusan politik hanya mengikuti golongan atau kelompok.

Untuk itu Amien mengingatkan Jokowi supaya tidak terjebak pada mentalitas koncoisme dalam serial video 'Pilihan Jokowi: Mundur atau Terus' episode Bangsa Indonesia Dibelah yang diunggah lewat akun Instagram @amienraisofficial, dikutip Kamis (13/8).

Apa itu Politik partisan?

Dalam wancana berpolitik kata "partisan" mungkin bukanlah sesuatu yang aneh di dengar oleh masyarakat yang paham dan mengikuti arus politik. 

Namun bagi kalangan masyarakat awan yang tidak akarab dengan politik tentu bertanya-tanya apa maksud dari politik partisan itu?

Berasal dari kata partisipasi. Politik partisan adalah politik yang hanya mengikuti arus kelompok maupun golongan, bahakan atas dasar Rekan. 

Gambarannya seperti ini, jika seorang pemimpin politik  suatu Negara tidak punya idelaisme: "pendapat sendiri" untuk menentukan keputusan disanalah dirinya dapat dianggap sebagai pemimpin politik partisan.

Amien Rais mengapa melontarkan kritik terhadap kepada Kokowi: "Jangan menjadi pemimpin Negara dalam hal ini "presiden" yang partisan". 

Karena mengacu pada contoh ketika Jokowi tak mau menemui kelompok yang melakukan demonstrasi di Istana Negara pada 4 November 2016 lalu.

Ketika itu kelompok yang tergabung dalam GNPF-MUI mendesak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dipenjara karena menista agama. 

Saat itu, Jokowi memilih melakukan sidak ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.  Dinilai tidak merespon GNPF-MUI dan cenderung melindungi Ahok sebagai rekannya dulu sebagai wakil gubernurnya di DKI Jakarta.

Pendapat Tentang Kritik Amien Rais

Memang dalam hal mengkritik: "kritikan siapa pun tidak pernah salah", termasuk kritik yang diarahkan untuk Jokowi oleh Amien Rais. 

Saya sepakat bawasannya dengan mentalitas politik koncoisme sebagai seorang presiden, atau pemimpin-pemimpin lain dalam birokrasi. 

Memang dampak keputusan yang diambil jika "partisan", mengikuti satu kelompok atau golongan, tidak akan baik dan akan cenderung memecah belah, saya membenarkan!

Seorang pemimpin Negara dalam berkeputusan seyogyanya harus benar-benar bijaksana. 

Dimana suara-suara dari berbagai unsur lapisan masyarakat, golongan, serta klompok haruslah di tampung guna mengambil keputusan terbaik, mencapai keadilan yang dapat diterima semua kalangan masyarakat.

Jika saat ini Amien Rais berpendapat "mengkritik" pemerintahan arahnya untuk kepentingan umum, saya kira kritikan ini bagus dan membangun siapa pun bukan hanya Jokowi sebagai pemimpinan Negara. 

Tetapi pimpinan-pimpinan birokrasi lain atau pun oragnisasi di luarnya, di mana faktor idealisme dalam kepemimpinan memang "matang" harus dilakukan saat mengambil keputusan.

Namun jika Amien Rais melakukan kritikan tersebut atas dasar kepentingan kelompok dan golongannya, yang sedari awal masa pemerintahan Jokowi selalu kontra dengan pemerintah.

Apa bedanya Amien rais dengan politikus atau pemimpin yang dimaksud "partisan" itu?  Biarkan public sendiri yang menlilai kritik yang disampaikan Amien Rais kepada Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun