Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pusaka Trisula Wedha dan Wacana Kepemimpinan Jayabaya

9 Agustus 2020   11:48 Diperbarui: 10 Agustus 2020   10:32 2258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: purwodhohokediri.blogspot.com

Suatu jejak pengetahuan tidak ada yang kuno untuk dipelajari. Sebab sejatinya adanya kata "manusia" juga terlahir dari pengetahuan yang secara turun-temurun digunakan sampai saat ini.

Dalam tradisi kebudayaan, setiap penjuru dunia mempunyai identitasnya tersendiri, dimana pengetahuan tersebut berasal dari warisan leluhur yang adiluhung masing-masing. Tidak terkecuali pulau Jawa dengan adat, tradisi, serta nilai-nilai yang panjang dalam kebudayaan masyarakatnya.

Oleh karena itu legenda suatu ketokohan, mistik, serta cerita-cerita rakyat menjadi sesuatu yang akrab dalam sebuah tatanan masyarakat termasuk Jawa. Tidak dipungkiri sampai saat ini faktor-faktor kebudayaan masyarakat Jawa pada masa lampau pun masih lestari dikala masyarakat Jawa itu menginginkan kelestariaannya.

Dekatnya peradaban Jawa dengan mistik, Saya sebagai masyarakat Jawa yang tentu saat ini "hidup", serta terus berkembangnya kehidupan masyarakat di Jawa dengan moderintas, tidak menyurutkan langkah saya untuk tetap mempelajari kebudayaan Jawa secara turun-temurun.

Jawa dan segala bentuk pengetahuannya. Siapa yang ingin mempelajarinya harus mengetahui kebudayaan Jawa dan juga tradisi mistik Jawa; diantaranya suatu bentuk ketokohan, kesaktian, serta gagasan-gagasan dalam bentuk ramalan, tembang, maupun sebuah pitutur menyegarkan jiwa dengan langgam seni yang tinggi di khazanah kebudayaan Jawa.

Meskipun saya sendiri buta pada hal-hal mistik. Tetapi bukan tidak mungkin moderintas yang identik dengan sisi rasional, nantinya ketika terus dipikir dapat diketahui esensi menggali pengetahuan-pengetahuan kebudayaan Jawa yang adiluhung tersebut.

Tentu untuk saya gunakan sebagaimana pengetahuan itu diturunkan: wacana berpengetahuan oleh leluhur Jawa kepada generasi manusia Jawa saat ini dan masa depan.

"Saya percaya bahwa; apapun metode dalam ranah mencari suatu ilmu pengetauan walaupun harus dengan mistik, nyatanya kesemuanya jika dipelajari merupakan pengembangan manusia untuk membuat suatu tatanan kebudayaan baru dalam balutan nilai-nilai kebudayaan yang luhur bagi manusia".

Secara turun-temurun banyak sekali pengetahuan yang sudah diturunkan dari para leluhur Jawa untuk generasinya. Tetapi dalam catatan kecil ini tentang kebudayaan Jawa, saya akan menelaah dengan sedikit pengetahuan saya yang masih belum seberapa dibandingkan yang lain.

Tentang benda-benda pusaka leluhur Jawa yang secara kebudayaan sendiri cara pembuatannya sangat mengandung makna filosofis. Tidak jarang bahkan mempunyai dasar-dasar pengetahuan tertentu untuk menegenali pusaka-pusaka yang telah dibuat oleh para leluhur Jawa sebagai suatu simbol.

Maka dalam lanjutan pembahasan tulisan saya akan menggali sedikit dari banyak pengetahuan kebudayaan Jawa. Salah satu yang saya akan bahas adalah pusaka Trisula Weda "Jayabaya" Raja kerajaan Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun