Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakekat: Ritus Kepada Diri

29 Juli 2020   16:25 Diperbarui: 8 Agustus 2020   23:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimana disuatu titik dalam pengelanaan manusia tentang bagaimana keadaan hidup mengajari itulah yang harus dipetik sebagai pelajaran hidup semua manusia mencapai titik pijak spiritualitas, yang harus menjadi pedoman hidup bahwa; "hidup sebagai pengelana setiap saatnya adalah belajar memahmi apa yang ada didalam diri manusia"!

Dalam hal ini manusia memang harus belajar sebagai manusia-- belajar hidup dengan toleransi kemanusiaan yang ada bahkan, toleran terhadap kekalutan yang menghadangnya tanpa disadari akan terus menerjang hidup manusia.

Dan seyogyanya belajar menghargai hidup memang mau tidak mau hidup harus dijalani apapun keadaan tersebut, tanpa keluhan. Tentang apa yang bisa dilakukan, lakukanlah se-bisa daya itu sendiri sebagai manusia untuk titik pijak hidup yang mendamaikan.

Saya dengan berbagai keluhan-keluhan itu, pengelanaan yang terkadang disadari sebagai berpindah-pindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya yang sebenarnya hanya untuk kepuasan rohani "spiritualitas". 

Apakah kini didalam dunianya yang sekarang sebagai diri saya sendiri tidak sedang berkelana di dunia? Interpretasi terkadang ambigu, tetapi juga merupakan suatu jalan titik pijak pada kesadaran akan berpikir mengkaji pengalaman sebagai manusia untuk menjadi ritus kembali kepada diri sendiri, mengejar sisi material dan spiritual hakekatnya manusia. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun