Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jiwa Seni dan Korelasi Filsafat

18 Juli 2020   20:57 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:47 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterkelas.com

Atau dengan anak-anak rohani yang diharapkan datang mengisi waktu kehidupannya, apakah anak rohani itu akan hadir didalam pengelanaan hidup sebagai seniman? 

Bawasannya; untuk membangun  hidup sendiri memang harus berkelana menemukan inspirasi yang sama menginginkan anak-anak rohani untuk kembali?

"Sebuah sirkus akan terlihat ramai suasananya ketika memang ada aktivitas interkasi didalammnya rombongan dari para penonton atau para kru yang berkerja sama dalam sirkus tersebut.

Mungkinkah suasana menjadi pribadi manusia yang berseni akan saling mengisi dalam rasanya sendiri, dimana ia juga harus membangun bersama-sama dalam membina hidup bersosial sebagai pengelana yang tidak lagi sendiri? 

Seniman harus membangun bangunan sosial pada akhirnya untuk mengutuhkan hidupnya sebagai manusia? 

Namun terkadang berpikir tentang hidup atau setiap akomodasi yang harus dibangun dari hidup itu sendiri, mungkinkah tidak mengkhawatirkan sebagai dirinya kini, yang harus memenuhi kebutuhan mereka sebagai yang tidak mau terikat seperti para seniman?

Dengan berbagai kekehawatiran itu, mungkinkah itu merupakan jalan madeg seniman untuk memulai hidup dalam pengalamanannya? 

Memang ketakutan dan kekehawairan akan terus bersama pikiran manusia, tetapi apakah manusia tidak kembali lagi bertanya pada dirinya sendiri---- dirinya pun hidup dalam kekhawatiran itu meskipun hidup bebas sebagai seniman?

Ketakutan dan kekehawatiran memang seperti harus tertebus rapi oleh manusia, dibalik terus mengkhawaitrakan itu, apakah tidak akan menjadi Ular atau Singa bagi dirinya sendiri untuk tetap brontak tidak dapat lentur dengan keheningan suasana hatinya sendiri?

Sepertinya memang "benar" rasa takut dan khawatir manusia itu harus dihilangkan sebagaimana ia harus dilepasakan, untuk ringan menjalani hidup sebagai manusia, termasuk manusia yang terus akan hidup dalam pengelanaan yang berlebel seniman itu.

Dunia adalah tempat bagi manusia untuk berkelana dimanapun dan kapanpun waktunya. Menjadi pengelananya dunia mau tidak mau memang harus dijalani manusia termasuk seniman yang berpikir tidak mau melekat dengan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun