Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ahok Layak Menjadi RI 1 2024?

7 Mei 2019   16:52 Diperbarui: 15 Juni 2019   08:25 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diambil dari kompas.com

Roman yang terendus dari kubu 02 menyangkut kaderisasi potensi RI 1 2024 sendiri tidak ada pilihan lain, selain mengangkat pemenang pilgub 2017 untuk ikut bertarung lagi di pusaran perebutan kursi RI 1 2024. Pribadinya sendiri sebagai corak identitas kelompok yang kuat tertentu. Di tambah ia adalah trah bangsa yang kini diagungkan oleh masyarakat Indonesia, sebagai keturunan peran pautan kuat dalam teologisasi, beberapa kurun waktu dekade terakhir.

Sedangkan dari partai Biru sendiri yang berbasis di Cikeas tetap akan melanggengkan peran dinastinya. Dimana ia akan terus memperjuangkan trahnya dalam politik eksistensi nasional ini. Sebagai bukti kemarin ketika Anak dari Tokoh berpengaruh partai biru datang ke istana negra, memberi sinyal bahwa; mereka sama membidik RI 1 2024.

Secara intuitif saya memang memprediksi jalannya pilpres 2024 dengan narasi yang sama dengan pilgub Jakarta 2017. Bukan apa? tidak ada tokoh lain selain mereka bertiga yang telah terlajur mempengaruhi semesta berpikir masyarakat Indonesia kini.

Saya melihat ini dari sudut pandang politik kebudayaan, di mana corak politik baru akan terjadi di Indonesia 2024. Peran peranakan akan punya panggung dalam politik masa depan yang disponsori oleh demokrasi di indonesia.

Kebesaran akan trah kepemimpinan dunia akan tersaji lebih awal di dunia dan itu terjadi pada demokrasi Indonesia. Masing-masing dari mereka mewarisi darah trah kepemimpinan yang masyur dunia seperti Tiongkok, Arab, dan Jawa. Saya kira saya tidak perlu menjelaskan secara spesifik, Anda sudah tahu sebelum saya namun tidak tahu sadar atau belum.

Dalam hal ini, jika ditelisik secara kebudayaan, Tiongkok yang lebih tua dalam membangun sistem politik sebagai negara. Tentu peran ini dapat dijadikan analis peta dan gambaran secara politis jika, 2024 terjadi seperti apa yang saya lihat dari kaca mata Intuisi ini. Saya rasa ini tidak perlu diperdebatakan lebih dini. Ini hanyalah analis intuisi yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, dan untuk realita yang terjadi kita tunggu 2024.

Tentang kepemimpinan Ahok dan faktor penentu Ahok menuju RI 1 2024?

Ahok bukan saja menjadi fenomena baru bagi dunia politik Indonesia. Tentu yang menjadi daya tarik tersendiri adalah ungkapan sikapnya dalam setiap ide-ide dasar membangun masyarakat yang ia lontarakan secara apik dan bebeda dengan politikus lain.

Meskipun kontroversi masih banyak tersisa dari sepak terjang Ahok sendiri sebagai politikus, saya menilai dia adalah sosok pemimpin yang komplit. Dibalik ia cemerlamg dalam menganalisa masalah, ia juga paham akan masalah itu sendiri, saya sebut dia sebagai pemikir politik..

Banjir Jakarta beberapa waktu yang lalu tidak hanya mengingatkan masyarakat pada romantisisme kepemimpinan Ahok. Tetapi bagaimana Ahok berpikir membendung banjir Jakarta di periode sebelumnya. Anggota DPRD Jakarta sendiri mengingatkan kembali cara bagaimana Ahok membenahi banjir Ibu Kota pada Gubernur Jakarta yang berkuasa saat ini.

Belum lagi di ranah media sosial. Pasca banjir, Ahok adalah orang yang paling dicari oleh media dan Netizen. Tentu hanya untuk suatu komentar mengenai banjir Jakarta. Oleh karena itu, di media sosial ramai-ramai di edarkannya video tentang bagaimana ahok memimpin, baik dari rapat sebagai Gubernur DKI, atau acara-acara talk show televisi yang di hadiri Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun