Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narasi Masyarakat Industri Maju

19 April 2019   16:08 Diperbarui: 24 April 2019   20:07 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi/ Situasi Monumen pahlawan kota Pekalongan, Jawa Tengah

Promosi-promosi prodak industrial menganga bagaikan ingin memeluk siapa saja. Didalam masyarakat industri maju setiap individu adalah "potensialitas konsumen". Kapital dihitung dari jumlah individu yang ada, dari individu yang paling rasional ataupun yang paling irasional. Pergerakan menejemen pemasaran industri maju yaitu bagaimana mengikat individu sebagai konsumen tetap tanpa pemikiran penolakan berarti dari mereka.

Dari ketetapan- ketetapan itu semua dicipatakan untuk saling terintegrasi satu sama lain. Sistem masyarakat dibuat seperti tahap dalam perkembangan industri maju, seperti sekolah dengan pabrik, pemangku kepentingan dengan lembaga dan alam dengan teknologi.

Manusia sebagai motif ekonomi  tidak terpisahkan dari setiap konsumsi kebutuhan yang ada dan paling dibutuhkan oleh manusia dalam masyarakat industri maju. Masyarakat industri maju sendiri mencipatakan teknologi yang diciptakan untuk kapital, di mana pemanfaatan teknolgi maju menjadi ajang masayarakat paling maju menunjukan setiap diri dari bentuk kemajuannya.

Sebetulnya ini merupakan strategi yang mengaburkan, di mana menjadi masyarakat industri maju dibalikanya terdapat eksploitasi kapital yang tidak terukur dalam mengakses teknologi. Masyarakat industri maju hanya bertujuan mengubur kearifan lokal yang sebelumnya ada, di mana untuk mencapai produksi dibutuhkan gotong royong. "Seperti panen padi sebelum industri maju, ada upaya pembagian kerja dalam hal menanam hingga panen". Namun kini dengan teknologi maju, mesin dapat mengantikan tenaga gotong royong manusia, dari menanam hingga panen yang diciptakan masyarakat pra industri.

Dengan berjayanya masyarakat industri maju kini, setiap bentuk pengotrolan-pengoterolan yang dilaksanakan akan semakin memudahkan mereka yang berkuasa secara ekonomi dalam bentuk teknologi. Masyarakat industri maju-pun akan dengan sendirinya membuat sebuah takdir, di mana yang menguasai teknologi secara langsung akan menguasai kapital secara keseluruhan "dalam tatanan masyarakat industri maju".

Teknologi untuk kapital dan pemanfaatan alam  secara langsung akan dipegang teknologi bermotifkan kapital-kapital untuk konsumsi masyarakat industri maju. Kita dapat melihat bagaimana alam Kalimantan di keruk batu baranya oleh mesin-mesin industri. Tidak lebih, batu bara digunakan untuk mendukung konsumsi listrik masyarakat industri maju saat ini. Menjadi sisi paradoksal, bagaimana setiap kemajuan yang telah dicapai manusia, ada hal yang harus dikorbankan seperti alam yang rusak oleh industri tambang Batu Bara itu sendiri.

Kini bentuk pengonterolan ini tampak menjadi kenyataan, setiap individu masyarakat industri maju tergiring mengakumulasi kapital untuk menikmati teknologi termutakhir. Masyarakat industri maju sangatlah rasional menganggap teknolgi merupakan kemajuan peradaban. Namun menjadi irasional ketika hidupnya diperbudak untuk mengejar apa yang ditawarkan teknologi dengan kemampuan kapitalnya.

Kini katanya manusia hidup dijaman paling liberal, saya menganggap bukan pada arti yang sesungguhnya. Masyarakat industri maju menghadapkan setiap individu dengan direpresi tanpa kompromi diperbudak menjadi konsumen prodak industri maju.

Untuk itu penggiringan-penggiringan opini publik kerap dilakukan oleh para pemangku kepentingan kapital pada industri maju. Pro dan kontra itu biasa pada tatanan masyarakat industri maju. Ter-untuk pengetahuan saja, ternyata industri maju merupakan sesuatu berdampak sesuatu. Penggiringan opini publik mempunyai kepentingan masing-masing, yang dirugikan menyerang yang diuntungkan yang diuntungkan menyerang yang dirugikan, biasa terjadi di dunia persilatan kepentingan industri maju. 

Dalam menjadi masyarakat industri maju, sepertinya manusia memang harus menciptakan kebebasan dari keterbatasannya sendiri. Masyarakat industri maju terlalu lama terpenjara oleh keterbatasan yang sebenarnya hanyalah ruang kecil imajinasi semu dirinya pada kapital yang harus mereka dapat. Manusia industri harus sadar, menciptakan kebebasan dari keterbatasan bukanlah hal yang mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun