Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Terbengkalai di Perjalanan Tunggu yang Tak Usai

26 Juni 2019   21:21 Diperbarui: 26 Juni 2019   21:22 105 31
mengapa khawatir mencintai cinta?
bila hadirnya seperti gulungan abu awan berdebu, yang terlepas dari kepundan gunung merapi. sambutlah ia dengan penunjuk arah dalam segenggam kepercayaan, biarkan kau nikmati tersesat bersamanya merengkuh simpul-simpul kebahagiaan.

mengapa khawatir menjaga cinta? jika adanya mampu menerabas tumpukan karang terjal yang membatu, hingga menembus bentangan pembatas ruang dan waktu. rawatlah ia laksana dedaun meresapi sentuhan embun pagi, agar tak kau semai lidah api, dan membakar mata hati.

tak usah khawatir tentang cinta! kau perlu mencemaskan doa. yang acapkali terbengkalai, di perjalanan tunggu yang tak pernah usai.

doa di sanubari, sebagai pengakuan kelemahan diri yang sungkan terucap dengan lisan dan termaktub pada tulisan.

doa di hati, yang mengubah keputusasaan menjadi keputusan, merekatkan kebenaran dalam memaknai cinta.

mengapa khawatir kepada cinta? jika perjalanannya kau iringi dengan doa.

Curup, 26.06.2019
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun