Suatu kebanggaan tentunya buat republik ini saat pemerintah mampu memiliki sebuah pesawat kepresidenan yang ‘super canggih’ dalam mendukung tugas kepala pemerintahan. Selain mempercepat urusan karena jarak jauh dapat ditempuh dengan waktu yang relative singkat sekaligus juga dapat memangkas ‘biaya perjalanan’ yang biasanya per tahun dapat mencapai puluhan dan mungkin melebihi angka ratus milyar. Sehingga pengeluaran dana pembelian yang mencapai Rp 850 M tentunya tidak menjadi persoalan bagi Negara. Namun tidak ada salahnya kita berhati-hati, karena bukan tidak mungkin ‘ada titipan’ di pesawat itu untuk memantau ‘gerak kebijakan’ pemerintah, atau panas dinginnya suhu perpolitikan di negeri kita. Tidak jauh berbeda halnya dengan kepemilikan satelit. Karena yang meluncurkan adalah bangsa yang memiliki teknologi canggih, bukan tidak mungkin ada titipan alat di satelit itu untuk kepentingan Negara bersangkutan. Sudahkah kita memiliki piranti cegah agar kekhawatiran itu menjadi tidak perlu?. Tentunya yang dapat menjawab itu adalah para pakar teknologi informasi di negeri ini. Saya yakin kita punya orang-orangnya.