Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Diskusi

3 Juni 2020   16:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   16:06 45 3
Diskusi adalah cara terbaik untuk memutuskan sesuatu secara musyawarah. Diskusi artinya saling interaksi mengeluarkan pendapat tentang satu topik. Meninjau dari berbagai segi dan membahasnya untuk mengambil sebuah keputusan yang terbaik.

Keputusan yang diambil sesudah diskusi berarti yang dapat memenuhi harapan bersama. Harapan semua anggota dalam kelompok. Keputusan itu pun harus berpihak kepada kepentingan banyak orang. Maka diskusi tidak sama dengan debat.

Terlibat dalam grup diskusi itu menyenangkan. Dapat menambah wawasan peserta tentang satu masalah tertentu. Dapat memperdalam dan mempertajam kemampuan berpikir kritis analitik peserta diskusi. Bisa juga mengenal karakter orang dalam memberi dan/atau menerima masukan.

Ada beberapa sikap dalam diskusi. Ada yang selalu ingin berbicara dan tak mau mengalah walau salah. Ada yang hanya diam menyimak. Ada yang tak mengacuhkan. Ada yang sibuk dengan diri sendiri mengotak-atik telepon seluler. Sekalipun sibuk sendiri masih lebih baik dibanding tidak hadir sama sekali.

Kemarin sore hingga malam hari saya berada di antara teman-teman, berdiskusi. Kami berdiskusi dari jam lima sore hingga jam delapan malam. Diskusinya berlangsung di depan rektorat kampus. Kampus tempat kami membagi dan menimba ilmu.

Yang terlibat dalam diskusi itu ada sekitar sepuluhan orang. Sebagai pemimpin diskusi adalah seorang dosen yang cukup akrab dengan mahasiswanya. Beliau adalah Bapak Marthen Dilak. Salah satu dosen yang sangat memperhatikan kebutuhan mahasiswa.

Ini adalah diskusi dosen dan mahasiswa hukum. Mahasiswa semester tiga di semester yang berjalan ini. Diskusi ini mengarah pada bagaimana menyiasati situasi ini agar mahasiswa tidak tertinggal materi kuliahnya.

Di awal diskusi ini kami membahas bagaimananya. Yaitu bagaimana agar mahasiswa terpenuhi kebutuhan keilmuannya. Keilmuan yang akan mengantar mereka meraih sukses kelak setelah terjun ke masyarakat.

Karena keprihatinan ini semua peserta diskusi bersepakat untuk melakukannya dengan beberapa cara. Di antaranya, menggunakan telepon seluler. Baik dengan grup WA atau SMS. Ini pun masih banyak yang terkendala. Terkendala sinyal ataupun pulsa data.

Oleh karena itu, ada kesepakatan lain di antara kami semua untuk sesekali melakukan kopi darat. Bertemu dalam tatap muka secara langsung. Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah.

Imbauan yang menganjurkan selalu dan senantiasa menjaga jarak saat kopi darat. Semua itu dimaksudkan agar tidak memberi peluang kepada bibit covid untuk berjangkit. Agar juga semua anggota, baik dosen maupun mahasiswa tetap dalam keadaan sehat. Supaya terpilihara sempurna tubuh, roh dan jiwanya.

Setelah sepakat dengan cara tatap muka yang berjarak, kami membahas hal lainnya. Hal yang berhubungan dengan tempat pertemuan atau lokasi untuk tatap muka. Mereka memilih di desa tertentu sesuai kesepakatan. Ini dilakukan karena mata kuliahnya berhubungan dengan masyarakat.

Kami bersepakat untuk belajar mengajar di tengah masyarakat. Masyarakat desa di salah satu kecamatan di Kabupaten Kupang. Destinasinya sudah ditetapkan. Tinggal tanggalnya yang gagal. Masih dalam perdebatan karena banyak pertimbangan tadi.

Pertimbangan-pertimbangan itu tetap diperhatikan karena isu covid belum redup. Sehingga belum ada keputusan final mengenai hari-H. Waktu kegiatannya pasti sejak pagi karena jarak yang akan ditempuh untuk sampai ke tempat tujuan berkisar satu jam dari kampus.

Topik terakhir yang didiskusikan terpaksa diskors karena waktu yang sudah gelap. Keputusan ini diambil pemimpin diskusi mengingat banyak teman yang jauh tempat tinggalnya. Ditambah pula tidak berkendara alias jalan kaki. Mungkin akan dituntaskan di tempat kuliah di tengah masyarakat nanti.

Kami menyudahi diskusi ini dengan bersalaman ala covid. Semua berdiri terpaku di tempat sambil menyatukan kedua telapak tangan di dada lalu menunduk taksim. Kami pun bubar berpisah satu sama lainnya.



Tilong-Kupang, NTT
Rabu, 3 Juni 2020 (16.30 wita)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun