Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Bagaimana Sedikit Melaparkan Diri Menyehatkan Tubuh Kita

20 Januari 2021   17:45 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:53 1213 6
JIKA Anda pernah tertidur dalam kondisi lapar di malam hari dan kemudian mimpi makanan lezat, mungkin Anda menganggap melewatkan makan adalah hal yang harus dihindari. Namun, bagaimana jika Anda tahu ada faedah kesehatan di balik kosongnya perut Anda selama 16 jam itu, Anda bisa lebih berenergi dan menurunkan nafsu makan esok harinya?

Inilah apa yang disarankan dalam diet 5-2 dalam buku tulisan dokter Inggris Michael Mosley. Anda tak perlu berpuasa yang terlalu lama. Diet ini membuat Anda tidak sampai sangat kelaparan.

Bagaimana diet 5-2 ini dilakukan? Anda cukup melakukan "puasa mini" selama dua kali per pekan, yang tujuannya adalah memperpanjang waktu kosongnya perut yaitu hingga 14-18 jam. Selama ini Anda hanya disarankan makan 600 kalori. Dan di 5 hari lain, Anda diperkenankan berpola makan normal.

Menurut ilmuwan, puasa memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Anda bisa mengendalikan tingkat kadar gula darah, meningkatkan ingatan dan energi dan mendorong imunitas tubuh yang melemah.

Sebuah studi oleh para peneliti di University of Manchester menemukan bahwa perempuan dengan obesitas yang menerapkan pola diet 5-2 ini mampu menurunkan berat badan dan lemak tubuh dan meningkatkan resistensi insulinnya dibandingkan mereka yang mengikuti pola makan tradisional yang hanya membatasi kalori per minggu.

Penjelasan logisnya, menurut Mosley, ialah bagaimana puasa mini tadi menekan nafsu makan kita. Sebagaimana dilaporkan laman All Things Considered, ia menemukan bahwa rasa laparnya menurun begitu puasa dilakukan.

Puasa menurut peneliti National Institute of Aging Mark Mattson akan mendorong tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan yang menjadi bahan bakar tubuh dan mulai membakar lemak.

Mattson tertarik dengan apa yang terjadi dalam otak terkait memori dan belajar saat tubuh mulai membakar lemak untuk aktivitas badan. Dan ia mulai mempelajari hewan, terutama tikus untuk menemukan rahasianya.

Ternyata selama puasa, ia mengatakan lemak bisa berubah menjadi senyawa keton "yang berguna membuat neuron lebih tahan dari penyakit dan luka". Ia ingin mempelajari manusia terkait efek puasa pada kesehatan otak manusia.

Dan sebagaimana dilaporkan oleh Eliza, ilmuwan juga meneliti bagaimana puasa mini bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mungkin dengan membuat sel-sel lebih adaptif terhadap stres.

Ini memiliki kaitan evolusi karena manusia dan hewan lain telah mengalami periode puasa  sejak keberadaan kehidupan di muka bumi. Sebuah makalah ilmiah di Proceedings of the National Academy of Sciences mengemukakan,"Pola makan yang paling umum di masyarakat modern, 3 kali makan plus kudapan setiap hari, bukan cara makan yang wajar dari persepektif evolusi."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun