Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rintih Perih di Ujung Pagi

20 Juni 2021   17:42 Diperbarui: 20 Juni 2021   17:51 80 2
RINTIH PERIH DI UJUNG PAGI

di ujung pagi di suatu hari Minggu
tatkala sepi masih merangkak
pelan nyaris tanpa suara
ku duduk sendiri
di ruang tengah

desir angin terdengar lewat pepohonan yang tegak berdiri
di depan rumah
geraknya terasa juga menjamah tubuh
angin pagi yang lembut
seolah menyapa
dan membangunkan dari mimpi-mimpi
yang tersisa

hati yang risau galau pedih perih
merintih dalam lamentasi lirih
membelah pagi sepi

Tuhanku,
masihkah Kau memantau
dengan remote control,cctv atau instrumen apapun
apa yang sedang menggeliat di bumi kami :
mereka yang menggelepar di koridor rumah-rumah sakit,
mereka yang histeris,meraung,menjerit karena sosok yang ia kasihi direnggut covid 19 begitu cepat
mereka yang takmampu lagi
berkata dan kehabisan air mata dicekik derita tiada henti
mereka yang depresi, paranoid
ansietas taksanggup lagi memikul beban kehidupan
Tuhanku, kasihani
dan jamahlah mereka
dengan kasihMu

Tuhanku,
kuatkan iman kami
bubuhi tubuh kami dengan roh kekuatan,kesabaran dan keberanian
agar kami mampu melewati masa-masa kritis ini

tatkala rintihperih
semuanya habis terurai dalam narasi narasi lamentasi
mentari pun
memancarkan sinarnya
lalu bahana haleluya
menggema menyemarakkan
Minggu penuh makna.

Jakarta,20 Juni 2021/3.43

Weinata Sairin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun