Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Diaduk! Jangan?

11 Maret 2019   12:04 Diperbarui: 11 Maret 2019   12:18 51 1
Diaduk!!!! Jangan????

Sarapan pagi, duduk di meja panjang di pangkalan bubur ayam memberikan sensasi tersendiri.

Kehangatan dan rasa saling toleransi tinggi pada sesama penikmat bubur terasa sangat kental, yang mulai langka di negeri ini terutama sejak masuk musim pilpres.

Walaupun diantara penikmat bubur mempunyai perbedaan mahzab yang ekstreem namun mereka masih  terlihat duduk bersama berhadap-hadapan di bangku panjang yang sama.

Dua mahzab utama penikmat bubur adalah menggunakan metode diaduk dan metode tidak diaduk.

Metode diaduk adalah dengan cara mencampur dan membolak balik semua komponen bubur agar teraduk merata sehingga didapat rasa yang sama diseluruh permukaan bubur dan keuntungan lainya bubur menjadi cepat dingin dan bisa langsung dilahappp ludesssss.

Metode tidak diaduk atau juga disebut metode menyantap bubur panas adalah cara makan yang dimulai dari sisi pinggir secara perlahan menuju ketengah. Kelemahan metode ini setiap permukaan bubur memberikan rasa yang berbeda tergantung topping yang tersedia dipermukaan bubur.

Secara umum penikmat bubur diaduk adalah orang penikmat cita rasa tinggi yang mengutamakan rasa dan mengorbankan keindahan atau estetika. Orang tipe ini terlihat lembut dan mempunyai rasa toleransi yang tinggi, serta tidak pernah mempermasalahkan orang yang berbeda mahzab dengannya.

Secara khusus penikmat bubur tidak diaduk adalah orang yang mengutamakan estetika dan keindahan dalam menyantap makanan dan dengan level toleransi specifik. Umumnya mereka akan melirik gaya teman sebangku yang makan dengannya.

Bagi sebagian orang metode bubur diaduk seperti menyantap muntah kucing, hanya saja daya toleransi setiap orangnya akan sangat berbeda.

........hanya saja jangan kangeettt ketika kita menyantap bubur dan tiba-tiba ada yang teriak......."jijaiiibajaiiii"....dan pindah bangku, artinya orang tersebut sudah sampai pada limit toleransinya.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun