Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Asbak dari Tulang

27 Mei 2021   01:12 Diperbarui: 27 Mei 2021   01:16 49 2
asbak dari tulang
dimana tertampung kita hari ini
yang sedang melingkar di atas sofa
dan menyalak sebuah api.

kadang aku bermimpi seperti abu;
bisa saja malam ini,
atau mungkin besok
aku sudah bagian dari nyawa alam.

dan tentu saja
kau tidak dapat merelakan aku pergi.
karena begitu pula diriku
dihadapan Maha api.
tapi untuk harga dari sebuah kasih sayang,
kadang meremukkan jantung,
mudah untuk dilakukan.

karena saat kau putuskan untuk padamkan api
di atas permukaan asbak dari tulang,
maka kita telah menjadi nyawa yang sesak;
yang sekejap lenyap dilebur oleh O2.

tapi apa gunanya aku berkeringat,
jika kau menghilang begitu saja
dan menyisakan kenangan
bercinta yang kelabu.

maka ciuman yang terakhir itu,
harus begitu panas;
karena abu yang telah dingin,
mudah digoyahkan angin
menjadikannya tak dikenang kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun