Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Ku Namai Lampion Itu Namamu (3)

10 September 2021   00:49 Diperbarui: 10 September 2021   01:04 89 1
Plup

Layar handponeku mati

"Aissssss, lowbattery? Yaampun sampai aku lupa ngecharger handpone?...."

Sembari mengcharger handpone, mataku melirik kearah jam dinding

"Hahhhhhh? Jam setengah 2?...."
"Besok meeting pagi sama client lagi...."
"Belum mampir beliin obat buat liang, belum ngirim paketnya....."
"Ya tuhannnnnnnn......"


*
*
*
*
*

Seusai mengomel-ngomel dengan diri sendiri, aku mengistirahatkan diri...


                Hari yang begitu padat tak seperti biasanya membuat hayati begitu lelah, sampai baru menempel bantal aku langsung terlelap tertidur.

*
*
*
*
*

Alarm berbunyi jam 5 tanpa menundanya aku langsung terbangun dan siap memulai kembali aktivitas baru,

Saat menyalakan handponeku yang mati, 2 pesan muncul bersamaan, satu membuatku tersenyum satunya membuatku bad mood ,

Pesan dari liang yang pertama ku buka
Ia mengirimkan alamat,

"Okee" Aku membalasnya
Dan seperti biasa belum ada 1 menit liang membalas kembali pesanku

"Sudah bangunkah?"
"Otw, kerja dongs..."
"Semangat "
(Aku tersenyum saat membacanya)
"Pasti..."
"Hati-hati berangkatnya..."
Hanya kulihat,karna apa?Bakal banyak sekali pertanyaan yang bakal liang tanyakan, jadi tak kubalas

Pesan masuk satunya aku abaikan, dan bergegas berangkat untuk kerja, tapi sebelum sampai aku ke apotek terdekat langgananku....

*
*
*
*
*

Setelah sampai ternyata apoteknya masih tutup, padahal biasanya apotek ini buka pagi, hari ini tak seperti biasanya

"Aelaaaa, tumben amat...."

 Sembari membuka handpone lalu Mencari  nomer telpon tyas, yah Tyas permata teman sekolahku sewaktu SMA, dulu kami  tidak begitu dekat bahkan tidak saling mengenal,jangankan menyapa tahu Kalo kami tenyata satu sekolah bahkan satu angkatan sajapun tidak tahu, kalo dulu sejauh mentari Tapi sekarang kami sedekat nadi yah begitulah hidup, tak terduga yahhhhhh

Belum sempat menelepon tiba-tiba ada  yang memukulku pundaku dari belakang

"woy..." Tyas menyapaku

Aku terkejud "allohuuuuu......"

"Kaget yah...." Sembari bercanda
"Hmmmmm......"

"Tumben pagi-pagi udah ngapelin"
"Kangen yah..."
"Tau,ko aku emang ngangenin...."

"Tyasssss......."
"Apaaaaa....."
"Aku perlu obat...."

Tyas menempelkan tangan di jidadku
"Gak panas...."

"Bukan aku...."
"Ohh....."
"Kasih obat demam batuk pilek yang manjur yah....."
"Buat cakra?"
"Bukan..."
"Terusss....."
"Tyasss, aku lagi buru-buru...."
"Kenapa gak WhatsApp dulu dari semalem sih, kan biar aku tanyain ke apotekerku biar disiapin kn tinggal diambil say...."
"Gak,sempet Handponeku mati semalem yasss..."
"Aelah sibuk ngapain aja luuu...."
"Tyass....."
"Apotekerku belum datang...."
"Mau diminum sekarang emang ?..."
"Mau aku kirim yas..."
"Kemana? Buat siapa emang?"
"Adaaa..."
"Yaudah nanti aku yang nganterin, kamu berangkat aja sanah...."
"Tyas...."
"Gampang raaa....."
Yahh orang-orang memanggilanku Rara namaku Ranu Lintang Alam
"Bukan kekantor yas, buat temenku lagi sakit gak sempet kedokter...."
"Ouh gtuuuuu, siapa ra?..." Tyas mulai penasaran
"Adaaa...."

Tiba-tiba hand phone ku berbunyi

"Iya,pa selamat pagi..."
"Jangan telat yah ra..."
"Sebentar lagi saya sampai ko pa...."
"Oke, ditunggu..."
"Baik pa...."

Panggilan selesai

"Yaudah sanah gihhh berangkat nanti kamu kirim alamatnya ajah, biar aku yang paketin okeh...."
"Beneran?....."
"Raraaaaa......"
"Maaciwwwww tyasss....." Sambil kupeluk tyas
"Hati-hati raaa...."
"byeee....."
"Kabari Kalau sudah sampai yah? Jangan lupa kirim alamatnya...."
"Okay...."

Aku bergegas berangkat kekantor


*
*
*
*
*

Sampai juga akhirnya 15menit cepat dari perkiraan


"Raaaa....." Salah satu temanku kantorku menyapa
"Hay........." Sembari melambaikan tangan

Dipertengahan perjalanan Aku melanjutkan ke ruang meeting Tiba-tiba handponeku bergetar


"Aisssss...." Sembari meraba saku

Langkahku terhenti ketika melihat layar handpone,  setelah membuang nafas dengan panjang aku mengangkat telpon yang barusan masuk

"Iyahh? " tanyaku
"Dimana sekarang?"
"Kenapa?"
"Kenapa?kamu yang kenapa"
"Hari ini ada meeting, aku buru-buru"
"Raaaa, jangan biasakan seperti itu..."
"Aku gak bakal biasa seperti ini kalau kamu gak egois..."
"Aku? Egois?Iya aku emang egois"
"Raaaa...."
"Dah,yah masih pagi jangan bikin moodku hancur" belum selesai  pembicaraanku dipotong
"Raaa,kasih kesempatan aku buat ngomong"
"bakal sibuk dari biasanya ,Ada meeting pagi Bari ini, okeh?  bye..."

Aku mematikan Telponnya, cakra satriawan namanya meskipun kami sudah 3 tahun lamanya tapi yah seperti  inilah hubungan asramaku dengannya lebih banyak bertengkarnya yang tak kunjung usai entah aku sendiri bingung apa yang membuatku bertahan meski keadaan bisa saja membuat kami berpisah.






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun