OLEH KELOMPOK 2
1. Badrus Shaleh (E20172024)
2. Taslima (E20172036)
3. Rika Nurhidayati (E20172012)
4. Iftitah Hidayati (E20172002)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar yakni keempat didunia pada tahun 2011, menjadikan indonesia sebagai negara dengan jumlah konsumen terbesar pula, dan hal tersebut menjadikan indnesia sebagai salah satu tarjet tujuan pasar dunia.
Spirulina merupakan sumber nutrisi 100% yang sangat tinggi bisa juga disebut sebagai ganggang hijau yang hidup diair tawar, laut maupun tempat basah, dan merupakan makanan yang bersifat alkali. Agar tubuh tetap sehat maka sebaliknya mengonsumsi makanan yang seimbang dan dengan 80% berkadar alkali 20% pada tubuh yang sehat mengandung alkali yang rendah dengan PH (7.3-7.4). spirulina juga tersedia dalam bentuk pil dan bubuk spirulina juga mempunyai zat besi 58 kali lebih banyak dari sayur bayam, ganggang ini juga memiliki beta karotin 25 kali lebih banyak dari sayuran wortel yang bagus untuk kesehatan. Disamping itu spirulina juga terdapat kandungan protein vitamin mineral lemak dan kabohidrat. Selain itu spirulina juga mengandung bahan alami yang berguna untuk perawatan kulit dengan sifat melembabkan dan mengencangkan ganggnag ini tidak mengenal usia untuk dikonsumsi segala usia dapat mengonsumsinya dari usia anak-anak sampai dewasa dan tentunya bagi mereka yang membutuhksn tubuh yang sehat.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk spirulina?
Apa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli produk spirulina?
Faktor manakah yang paling berpengaruh pada konsumen dalam pemilihan produk spirulina?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Spirulina
Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk spirulina
Mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh pada konsumen dalam pemilihan produk spirulina
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat bagi para pembaca yang ingin lebih mengetahui latar belakang perilaku konsumen dalam memilih produk yang berkualitas. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan beberapa pertimbangan dan pandangan mengenai perilaku konsumen yang lebih memilih produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menarik dan bermanfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca.
BAB II
KAJIAN TEORI
Perilaku Konsumen
Perusahaan yang berorientasi pada konsumen harus mengetahui perilaku konsumennya. Informasi perilaku konsumen tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan mampu memenuhinya.Perilaku konsumen didefinisikan oleh Lamb, Hair, McDaniel (2000;188)
Perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan membuang barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.Kotler dan Amstrong (2004;199), memberikan definisi yang lain, "Perilaku Konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baikindividu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsipersonal.
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukjkan konsumen dalam mencari, menukar, menggunaka, menilai mengatur barang atau jasa yang dianggap mampu memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen juga berarti cara konsumen mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasannya.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memnuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen juga mencerminkan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dialkukan dengan mudah, sedangkan barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses penganmbilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang (duncan 2015).
Menurut Winardi (1989) perilaku pembeli merupakan sebuah proses teratur dimana individu-individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mengambil keputusan-keputusan dipasar tentang barang-barang dan jasa-jasa. Perilaku spesifik individu dipasar dipengaruhi oleh faktor-faktor intern seperti misalnya kebutuhan, motif-motif, dan sikap maupun pengaruh eksternal atau lingkungan musalnya keluarga, kelompok-kelompok, peradaban, ekonomi dan pengaruh bisnis.
Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu motivasi, persepsi, sikap, daya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam seorang individu yang bersumber dari pengalaman. Perilaku manusia sering diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.
Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang mempenagruhi langsung ataupun tidak langsung pada sikapp dan perilaku konsumen. Kelompok ini memengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliandan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi, sehingga menyebabkan sebagian kalangan masyarakat mengikuti selera mereka dan menimbulkan keragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
Perilaku konsumen terbagi dua bagian, yang pertama adalah perilaku yang tampak, variabel-variabel yang termasuk kedalamnya adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa , dengan siapa dan bagaimana konsumen konsumen melakukan pembelian. Yang kedua adalah perilaku yang tak tampak variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan oleh konsumen (umar,2002).
Konsumen merupakan penerima terakhir suatu komoditas. Peranan konsumen tercemin dalam bentuk tuntutan dan hak perlindungan terhadap mutu suatu komoditas dapat ditinjau dari beberapi segi yaitu lkegunaannya bagi konsumen, kemampuan daya beli, status sosial, pendidikan kebudayaan dan estetika. Konsumen cenderung menuntut keadilan mutu dari pada keinginan terhadap mutu setinggi-tingginya terhjadap komoditas yang mereka beli, termasuk keadilan mutu adalah kemurnian produk ( tidak ada pemalsuan). Konsistensi mutu, pilihan mengenai kelas mutu atau variasi mutu informasi mengenai bahan tambahan, dan kandungan lemak atau kimia, tanggal produk, dan informasi harga perunit (simamora, 2000).
Pilihan Konsumen
Keputusan untuk mengkonsumsi satu produk individual jarang dibuata dalam isolasi. Melainkan, produk-produk dikonsumsi sebagai bagian dari sebuah "keranjang pasar" yang terdiri dari berbagai barang dan jasa.
Keputusan Pembelian
Menurut Assauri (2004:141), Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
C. Faktor Yang Mempengharuhi Keputusan Pembelian
Menurut kotler dan koller (2009:166), bahwan fakto-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk atau jasa terdiri dari faktor kebudayaan, sosial, kepribadian, dan psikologis. Selanjutnya, kotler dan amstrong ( 2011:197) mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, yakni:
Faktor Budaya
Faktor budaya memberkan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur lainnya. (lamb, 2001:202). Faktor budaya merupakan sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol (Anoraga, 2007:227). Menurut Setiadi (2003:331), budaya dapat diukur melalui indikator yakni:
Kebiasaan mendengar tentnag produk
Kelompok terdekat dalam membeli produk
Penlaian kualitas produk
Sedangkan indikator budaya menurut (Sumarwan, 2011:228) yakni :
Nilai kepercayaan produk
Pandangan baik dan buruk terhadap produk
Kebiasaan untuk memilih produk.
Faktor sosial
Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama mempertimbangkan secara dekat persamaan didalam status atau penghargaan kominitas yang secara terus menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri baik secara formal dan informal (lamb 2001:210). Faktor sosial diukur dengan indikatornya (Anoraga 2000:227), yakni :
Keberadaan teman untuk memilih produk
Keberadaan anggota keluarga untuk memilih produk
Keberadaan orang tua atau orang yang dituakan untuk memilih produk.
Menurut Setiadi ( 2003:12) indikator sosial dapat diukur melalui:
Rekan kerja
Keluarga
Peran dan status sosial dalam masyarakat.
Faktor pribadi
Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (lamb 2001:221) faktor pribadi meliputi :
Usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli
Pekerjaan dan keadaan ekonomi
Kepribadian dan konsep diri
Gaya hidup dan nilai
Faktor pribadi dapat diukur dengan indikator (Anaroga 2000:227) yakni :
Pekerjaan orang tua.
Keadaan ekonomi atau penghasilan.
Gaya hidup.
Menurut Setyadi (2003:13), pribadi diukur dengan indikator yakni:
Pekerjaan.
Hubungan antara kepribadian dan produk kondisi keuangan.
Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dan mengambil tindakan (lamb, 2001:224). Faktor psikologis terdiri dari :
Usia dan siklus hidup.
Pekerjaan dan lingkungan
Gaya hidup atau kepribadian dan konsep diri.
Faktor psikologis diukur melalui, indikator (Anoraga, 2000:227), yakni :
Motivasi untuk memilih produk persepsi untuk memilih produk
Pembelajaran dari pengalaman
Keyakinan terhadap produk
Sikap konsuen untuk memilih produk
Menurut Setyadi (2003:14) psikologis diukur dengan indikator, yakni
Motivasi memilih produk
Persepsi terhadap produk
Kepercayaan terhadap produk
Kualitas produk
Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu hal pendukung yang membuat suatu produk dipilih oleh masyarakat untuk dibeli dan dikonsumsi. Kualitas produk yang ditawarkan akan menentukan bagaimana minat masyarakat terhadap produk tersebut. MenurutKotler (2005:49)"Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat".Selanjutnya menurut Sedangkan menurut Tjiptono (2004:4) "Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan". Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keadaan,ciri serta kemampuan sebuah produk dalam menjalankan fungsinya dalam memenuhi serta memuaskan konsumen baik itu dari tampilan, daya tahan, maupun manfaat yang produk tersebut berikan.
Spirulina
merupakan mikroalga yang mengandung protein tinggi sekitar 55-70% dan sumber mikronutrien (Phang, et al., 2000). Pada tahun 1976, Spirulina platensissengaja dipilih sebagai sumber makanan masa depan oleh International Association of Applied Microbiology. Beberapa sumber bahan pangan seperti jamur dan bakteri mikroorganisme mempunyai kadar protein yang sangat tinggi sehingga disebut sebagai protein sel tunggal (PST).Spirulina adalah jenis cyanobacteria atau bakteri yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. spirulina mengandung fikosianin tinggi sehingga warna cenderung hijau biru. Spirulina dapat tumbuh dengan baik di danau, air tawar, air laut, dan media tanah. Spirulina juga memiliki kemampuan untuk tumbuh di media yang mempunyai alkalinitas tinggi, (pH 8,5--11), dimana mikroorganisme lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi ini (Kebede dan Ahlgren, 1996). Suhu terendah untuk Spirulina platensis untuk hidup adalah 15oC, dan pertumbuhan yang optimal adalah 35-40oC.
Jenis-jenis SpirulinaSpirulina atau juga disebut sebagai Arthospira, memiliki berbagai banyak jenis. Terdapat lebih dari 58 spesies Spirulina telah tercatat, tetapi hanya beberapa jenis yang telah digunakan untuk sumber makanan. Dua jenis Spirulina yang terkenal di pasaran adalah Spirulina platensisdan Spirulina maxima. Dua jenis Spirulina ini berbeda dalam bentuk serta ukurannya. Spirulina maxima memiliki ukuran yang lebih besar, meskipun bentuknya tidak terlalu spiral sebagai Spirulina platensis. Kandungan Nutrisi Spirulina memiliki beberapa karakteristik serta kandungan nutrisi yang cocok sebagai makanan fungsional.
Harga
Zakaria dan Astuti (2013:3) menjelaskan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayannya. Lenzun et al., (2014:1239) menjelaskan bahwa harga adalah pernyataan nilai dari suatu produk yang merupakan elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel.
Kebijakan Penetapan Harga
Menurut Thamrin & Francis (2014:171) Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus menentukan hargauntuk pertama kali. Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan
Minat Beli
Minat beli merupakan hasil evaluasi dari dalam diri individu.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Sejarah spirulina
Sprirulina sebagai Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi salah program penting Pemerintah Indonesia. Selain permasalahan bahan pangan pokok sumber karbohidrat, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB bekerjasama dengan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB melakukan penelitian tentang diversifikasi produk pangan biskuit yang berbasis sumber karbohidrat lokal (sagu), konsentrat protein ikan dan Spirulina. Tim peneliti yaitu Prof. Dr. Joko Santoso, Dr. Wini Trilaksani dan Dr. Iriani Setyaningsih memberikan sentuhan perbaikan agar produk pangan biskuit Spirulina tersebut dapat digunakan masyarakat di pulau-pulau terluar. Formula yang dihasilkan dalam biskuit Sprirulina ini, diharapkan dapat ikut serta menyukseskan program ketahanan dan kemandirian pangan terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terluar.
Manfaat produk Spirulina untuk Kecantikan
1. Mencegah penuaan dini
2. Membantu menghilangkan jerawat
3. Mempercepat pertumbuhan sel kulit baru
4. Menghilangkan kantung mata
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Samiawan (2010), mengenai metode penelitian kualitatif mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai partisipan atau informan dengan mengajukan pertanyaan yang umum.Paradigm yang melandasi penelitian kualitatif adalah paradigma post-positivismeyang menganggap kebenaran tidak hanya satu atau sunggal tetapi lebih kompleks sehingga tidak dapat diikat pada satu teori saja.Paradigm ini mengembangkan metode penelitian kualitatif yang menggunakan data-data untuk menerangkan gejala atau fenomena secara menyeluruh (holistik).
Menurut Strauss dan Corbin (2003), menyebutkan bahwa terdapat tiga unsur penting dalam penelitian kualitatif yaitu:
Data dapat berasal dari berbagai sumber seperti wawancara dan pengamatan langsung.
Untuk mendapatkan temuan atau teori terdapat berbagai prosedur analisis dan interprestasi yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif. Kedua prosedur ini mencangkup teknik untuk memahami data.
Laporan yang disampaikan berbentuk laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan dalam jurnal ilmiah dan konferensi.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Slamet (2011) menyebutkan bahwa wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti
Populasi
Dalam hubungan populasi dan sampel Prof. Sutrisno Hadi, MA. menjelaskan bahwa sampel atau contoh adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Supaya lebih obyektif istilah individu sebaiknya diganti istilah subyek dan atau obyek.
Populasi dari penelitian ini adalah 49 mahasiswa kelas ekonomi syariah 1 IAIN jember
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu, jelas dan lengkap serta dapat dianggap mewakili populasi 6 Sampel dari penelitian ini yaitu penulis mengambil dari populasi mahasiswa ekonomi syariah 1 IAIN jember yang menggunakan produk spirulina
Profil narasumber
Nama: sulvi eka faujiah
Tempat tanggal lahir: Sidoarjo, 2 maret 1999
Alamat : Jabon, sidoarjo
Status: Mahasiswi
No. Hp: 085234091511
Hasil wawancara :
Saya memakai produk spirulina karena produk ini aman dan sudah halal dan juga banyak manfaat yang diperoleh. Dan banyak produk yang saya pakai selain spirulina akan tetapi hasilnya berbeda dengan produk spirulina yang hasilnya memuaskan yaitu, kulit wajah cerah dan bekas jerawat hialang dan lain sebagainya. Untuk pemebelian produk spirulina saya mengambil budget dari tabungan dari saya pribadi.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil peneliatian data dan hasil wawancara, maka dapat diambil kesimpilan sebagai berikut:
Faktor kualitas produk yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk spirulina
Faktor manfaat yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk spirulina
Faktor harga yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk spirulina.
Gaya hidup yang mempengaruhi konsumen dalan mengambil keputusan untuk membeli produk spirulina.
BAB IV
ANALISIS
Produk spirulina sangat berpengaruh terhadap konsumen terutama faktor kualitas produknya. Produk spirulina sangat aman untuk dipakai karena terbuat dari bahan herbal dan tidak menimbulkan efek samping yang negatif, karena dalam hasil penelitian sudah banyak yang menyatakan bahwa produk spirulina aman untuk dipakai. Selain itu produk spirulina telah disertifikasi oleh BPOM dan sudah mempunyai label halal dari MUI. Dari hasil tersebut sesuai dengan teori Keputusan pembelian yakni suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif mengenai proses, cara, perbuatan membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang apa yang dibeli, waktu membeli, dimana membeli serta cara pembayaraannya (sumarwan,2003:9). Keputusan pembelian konsumen adalah pembeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembeliaan (Koutler dan Armstrong 2008:181). Keputusan pembelian diukur, dengan indikator (Lamb, 2001:189), yakni :
1. Kebuthan terhadap produk
2. Pencarian informasi terhadap produk
3. Evaluasi terhadap produk
4. Keputusan memilih produk.
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk spirulina :
Faktor harga
Faktor sosial
Faktor budaya
Faktor pribadi
Keempat faktor tersebut sesuai dengan teori Menurut kotler dan koller (2009:166), bahwan fakto-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk atau jasa terdiri dari faktor kebudayaan, sosial, kepribadian, dan psikologis.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang paling berpengaruh adalah faktor pribadi dimana kebanyakan hasil wawancara mayoritas memberi produk spirulina karena kebutuhan pribadi. Sesuai dengan teori Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (lamb 2001:221) faktor pribadi meliputi :
Usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli
Pekerjaan dan keadaan ekonomi
Kepribadian dan konsep diri
Gaya hidup dan nilai
Faktor pribadi dapat diukur dengan indikator (Anaroga 2000:227) yakni :
Pekerjaan orang tua.
Keadaan ekonomi atau penghasilan.
Gaya hidup.
Menurut Setyadi (2003:13), pribadi diukur dengan indikator yakni:
Pekerjaan.
Hubungan antara kepribadian dan produk kondisi keuangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka penulis dapat menarik kesimpulan :
Faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk spirulina.
Faktor budget line berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan produk spirulina.
Faktor yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian produk spirulina yaitu faktor pribadi, dimana dari hasil wawancara konsumen membeli produk spirulina karena kbutuhan dan gaya hidup. Faktor kualitas produk juga berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen, karena manfaat yang ada pada produk spirulina tersebut.
Berdasarkan hasil diatas, hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk spirulina sangat berpengaruh terhadap keputusan keputusan pembelian. Konsumen tidak hanya memikirkan kualitas produk, tetapi juga manfaat yang terkandung pada produk spirulina tersebut. Salah satu faktor budget line juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan produk spirulina. Hal ini dikarenakan produk spirulina memilki harga yang terjangkau, sebagian besar konsumen banyak yang berlangganan dalam membeli produk spirulina. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk spirulina sangat unggul dibandingkan produk kecantikan lainnya dan digemari oleh kalangan remaja saat ini. Selain memilki manfaat yang sangat banyak, produk tersebut juga halal, sehingga konsumen yang membeli produk tersebut akan mendapat maslahah.
DAFTAR PUSTAKA
Mutimulyo, Joni, dan aji.Perilaku konsumen pada pembelian beras bermerek di kabupaten jember dan faktor yang mempengaruhinya. Jember: vol. 4, 2010
Wibowo, Sukarno. Ekonomi Mikro Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2013
James L. Peppas. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1995
Sujani. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Belanja. vol. 22
Umuh habibah sumiati. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik dikota Bangkalan Madura. vol.1, 2016
M. Christwardana. Spirulina platensis: POTENSINYA SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL. vol. 2