Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ke-Manusia-an

30 September 2017   16:31 Diperbarui: 30 September 2017   16:36 475 0
Memang amarah tak akan bisa bertahan lama dalam bendungan kita. Iya tak ingin terus berkabung dalam asa---ingin berlari liara di antara langit semesta. Hal ini ku rasakan saat melihat beberapa berita, dan bahkan percakapan orang banyak tentang bagaimana hak di rampas tanpah perhitungan apapu. Dan pada akhirnya, yang dirampas harus menderita sepanjang hayat. Maka dari situlah amarahku ku luapkan pada sehelai puisi yang ku beri judul "ke-Manusia-an" ini. Puisi menceritakan tentang bagaimana kemarahanku ketika mendengar semua berita dan percakapan, bahkan diskusi-diskusi yang selalu aku dan beberapa teman lakuka. Terlebihnya, ini tentang apa yang aku rasakan soal Rohingya (etnik bagin Rakine, Myanmar).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun