Karena tangannya sering gemetaran, akibatnya makanan banyak yang berceceran di meja maupun di bajunya, mulutnyapun berlepotan dengan makanan.
Pemilik rumah makan dan tamu-tamu merasa jijik melihatnya, kesannya jorok. Sebaliknya sang anak tetap dengan penuh kesabaran menunggui ayahnya  menghabiskan makanannya.