Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gerah dan Sepi

19 September 2020   23:32 Diperbarui: 19 September 2020   23:37 174 17
atmosfer mungkin tengah membara
tatkala bumi diselubungi gerah tiada tara
kipas angin tua tertatih menggerakkan bilahnya
terantuk debu yang mengotori wajah rentanya

pendingin ruang hanya mampu hadir dalam mimpi
kerontang suasana terpapar hasrat yang tak terpenuhi
tersiksa naluri oleh kesepian senantiasa tiada bertepi
kenikmatan hanyalah oase yang tiada mungkin di sini

berharap hujan kala kemarau pun seakan muskil
meski apa pun bisa terjadi tiada pernah mustahil
hanya kadang aku terkurung oleh jiwaku yang kerdil
berharap engkau datang tatkala sepiku memanggil

asaku meratap gerah dan sepi ini hanya sementara
hingga suatu saat hadirmu sejukkan hati kupinta


***
Solo, Sabtu, 19 September 2020. 11:26 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun