Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerah dan Sepi

19 September 2020   23:32 Diperbarui: 19 September 2020   23:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Meld Magazine

atmosfer mungkin tengah membara
tatkala bumi diselubungi gerah tiada tara
kipas angin tua tertatih menggerakkan bilahnya
terantuk debu yang mengotori wajah rentanya

pendingin ruang hanya mampu hadir dalam mimpi
kerontang suasana terpapar hasrat yang tak terpenuhi
tersiksa naluri oleh kesepian senantiasa tiada bertepi
kenikmatan hanyalah oase yang tiada mungkin di sini

berharap hujan kala kemarau pun seakan muskil
meski apa pun bisa terjadi tiada pernah mustahil
hanya kadang aku terkurung oleh jiwaku yang kerdil
berharap engkau datang tatkala sepiku memanggil

asaku meratap gerah dan sepi ini hanya sementara
hingga suatu saat hadirmu sejukkan hati kupinta

***
Solo, Sabtu, 19 September 2020. 11:26 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun