Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Atas Jembatan Gantung, Mimpi Anak-anak Menggunung

17 Juni 2021   10:24 Diperbarui: 25 Juni 2021   22:15 492 66
di atas jembatan bambu yang roboh diterjang banjir, anak-anak kampung melintas
airnya keruh, arusnya deras, tatap matanya lugas dan tegas
mereka menyimpan mimpi hidupnya di dalam tas

jika harus bertaruh nyawa setiap harinya, mereka berharap kelak cita-citanya akan terbayar lunas

anak-anak kampung itu terlalu polos dan jujur, hingga mereka tak tahu akan hak asasinya terampas, dan masa depannya terempas

ada atau tidak negara hadir, hidup warga kampung, tempat anak-anak masa depan terlahir, tak akan berakhir

jangan tanyakan kepada mereka perihal di mana negara, sebab tanah tumpah darah adalah ibu kandungnya

jangan tanyakan kepada mereka, bagaimana harus menjalani hidup dengan segala keterbatasan dan kegelapan, sebab tanah tempatnya berpijak selalu penuh sesak dengan berkah dan anugerah, yang terus melimpah

jangan tanyakan bagaimana mereka bekerja keras mewujudkan cita-citanya, sebab bekerja adalah panggilan jiwanya
peluh, keringat dan air matanya tempat menyemaikan harapan, dan benih kebahagiaan

bukankah turun-temurun kami kemas sendiri hidup kami, kami rajut sendiri mimpi kami dan kami bakar sendiri bara semangat kami

tak mengapa negara tak peduli, sebab tugas negara yang paling kami ingat adalah ingkar janji

Jogja, Juni 2021
Puisi Sugiyanta Pancasari

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun