Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Narasi Sri Patmi: Teriakan Pecah di Tenggorokan

26 Desember 2020   07:42 Diperbarui: 26 Desember 2020   07:47 66 2
Di atas menara ini, aku melihat pohon besar berlubang. Sinarnya mendarat diatas keningku. Menyampaikan sebuah kecupan mesra dari seberang sana darimu. Kemarin, esok atau hari ini mungkin masih sama. Kita masih mendayu, menikmati alunan dawai nyanyian alam. Sayup masih terkenang perjalanan lintas jiwa. Dimana setiap kaca yang pecah direkatkan lagi. Meski belum sempurna bayangan dihadapannya. Setetes air yang diambil dari sungai, bisa membuat bekas pecahannya tidak terlihat. Dengan pecahannya saja, jiwa sudah bisa berkaca, apalagi jika utuh.

Sosoknya masih memandang dari kejauhan. Teriakanku sudah pecah di tenggorokan. Memanggilmu untuk segera beranjak mendekat kesini. Kutarik senar yang putus. Disambungkan agar bisa pergi jauh, menjemputmu untuk kembali. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun