6 Juni 2021 16:24Diperbarui: 6 Juni 2021 16:311453
"Hati-hati, ada lobang," kataku pada kembaranku yang sedang menjejak trotoar, menuruni angkot dari arah Ciumbuleuit. Beginilah Kota Kembang. Mata penguasa kota merem kalau bicara pejalan kaki. Trotoar contohnya, jauh dari nyaman. Aku dan kembaranku mesti berhati-hati agar tidak cedera. Entah karena lubang menganga, onggokan sampah, akar pohon atau pedagang kaki lima yang dibiarkan menyerobot dan menguasai trotoar. Kami kerapkali mesti berjalan di bahu jalan raya dengan resiko keserempet kendaraan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.