Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hukum

Tamat Sudah Riwayat FPI

3 Mei 2021   20:01 Diperbarui: 3 Mei 2021   20:16 564 2
Penangkapan Munarman adalah merupakan awal dari hancurnya kejayaan Kadal Gurun (Kadrun) di bumi NKRI.

Betul bahwa Rizieq sebagai pimpinan yang mereka agungkan sudah duluan dipenjara. Namun, ibarat di medan perang, Rizieq itu bagi Kadrun adalah hanya sebuah simbol. Yang mana ketika perang, kehadirannya tidak terlalu berpengaruh.

Sementara Munarman, itu ibarat panglima perang yang sangat dibutuhkan kehadirannya ketika terjadi peperangan, guna memimpin prajurit dan menyusun kendali strategi.

Posisi Munarman sangat penting bagi Kadrun, bahkan bisa dikatakan jauh lebih penting dibandingkan Rizieq.

Buktinya saja, ketika Rizieq melarikan diri ke Arab selama bertahun-tahun, apakah kemudian Kadrun sudah berhenti melakukan aksinya di Indonesia? Tidak!!

Artinya, bukan tidak mungkin ketika Rizieq juga sudah dipenjara maka pola yang sama akan kembali diterapkan oleh Kadrun.

Tapi kini, semua itu tinggal cerita. Pupus sudah harapan Kadrun, berhubung panglima perang mereka yaitu Munarman juga sudah ikut dipenjara.

Andaipun Kadrun masih memaksakan kehendak untuk kembali beraksi, maka akan sangat mudah bagi aparat penegak hukum untuk mencegah. Karena kini Kadrun ibarat sekelompok prajurit perang yang di lepas di tengah hutan tanpa mengantongi peta.

Jangankan untuk perang, untuk mengetahui di mana arah matahari saja mereka susah.

Munarman adalah harapan terakhir bagi Kadrun dalam mewujudkan keinginan mereka untuk mengacaukan negeri ini. Betul ada figur lain, tapi mereka tidak sekonsisten Munarman.

Itulah alasan kenapa Kadrun sangat tersiksa dan terpukul saat Munarman ditangkap oleh Densus 88.

Bahkan pasca penangkapan Munarman, mereka berusaha menggiring opini publik melalui narasi sesat dengan memainkan isu bahwa penangkapan Munarman adalah sebuah bentuk kezoliman dan kriminalisasi.

Tapi sayangnya, isu itu sudah basi dan tidak laku lagi.

Logikanya, bagaimana mungkin sekelas Densus 88 melakukan tindakan penangkapan jika belum ada bukti yang sah menurut hukum terkait keterlibatan Munarman dengan teroris? Rasanya itu tidak mungkin.

Densus 88 dalam menjalankan tugasnya, sangat minim kemungkinan melakukan kecerobohan. Karena mereka memegang teguh sumpah prajurit dan selalu mempedomani mekanisme proses hukum yang berlaku di setiap melakukan penindakan.

Jadi pada prinsipnya, publik jauh lebih percaya dengan aparat keamanan dalam hal ini adalah Densus 88 dibanding Kadrun yang selama ini kerap menyesatkan publik lewat berbagai macam narasi yang mereka sampaikan.

Oleh sebab itu, kini Kadrun hanya tersisa satu pilihan yaitu menyaksikan kekalahan sekaligus menikmati penderitaan. Tidak ada pilihan lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun