Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Angin Membelah Teluk

26 Oktober 2020   21:41 Diperbarui: 29 Oktober 2020   17:44 237 33
Semakin jauh menusuk sela-sela bebatuan
Membelah tebing curam bergema panjang
Memasuki teluk yang dihempas gelombang
Nadanya semakin nyaring ditengah kering
Aroma bangkai semakin menyengat
Tergeletak jasad di teluk tak bernama
Dibawa arus gelombang dari tengah samudra

Angin telah menusuk penciuman
Menemukan wanita tak bernyawa
Sejuta tanya, mengapa ia terdampar disana?

Nyanyian angin membelah teluk
Menjadi lembaran hitam pagi itu
Nyawa jadi tak berharga
Membunuh menjadi biasa
Hari-hari menjadi semakin keras
Langit berawan tanpa tanda.

Sungailiat, Mei 2016.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun