Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Hilangnya Kepatuhan kepada Guru Menjadi Kesengsaraan bagi Semua

29 Maret 2020   19:22 Diperbarui: 10 April 2020   20:38 127 13
Menjadi seorang guru merupakan cita-cita yang paling mulia, selain mendidik dan menjaga setiap siswa di sekolah. Guru juga mengalirkan ilmu kepada setiap muridnya yang diperoleh dari gurunya terdahulu, dan ilmu-ilmu itu akan terus mengalir ke orang lain, maka akan didapat pahala kepada sang guru.

Bukankah sungguh menyenangkan menjadi seorang guru? Tentu saja. Namun, dibalik keindahan itu, ada banyak hal yang harus dilalui dengan penuh rasa sabar. Guru harus menghadapi tingkah laku siswa yang berbeda-beda, tak jarang guru harus meredam amarah yang sudah memuncak. Bahkan ketika ada seorang guru yang menghukum muridnya, malah dilaporkan dan ditangkap. Sedangkan tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajarkan dan melatih kedisplinan.  

Sebagian besar guru menjadi takut untuk menghukum anak yang tidak menaati peraturan, takut akan terkena hukuman penjara dan dipecat dari profesinya menjadi guru. Hal ini wajar-wajar saja, karena perjuangan untuk menjadi seorang guru tidak semudah membalikkan telapak tangan, dan dengan mudahnya, seorang anak menjadi alasan dipecatnya seorang guru.

Jika rasa takut itu ada dan guru tidak mau lagi memperhatikan siswanya. Pihak yang dirugikan bukan hanya guru atau sekolah, tapi juga kepada anak, anak yang tidak mau mematuhi aturan di sekolah, sering mendapatkan nilai yang rendah dan keluar masuk ruang BK dengan serentetan kasus yang mengemparkan seisi sekolah, apa mungkin anak yang seperti ini akan mudah mendapatkan pekerjaan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun