Kisah Burung Pipit Dan Cicak, Filosofi Memaknai Tanggungjawab (Memilih Pemimpin Yang Amanah)
17 Februari 2024 12:30Diperbarui: 17 Februari 2024 16:26442
Siapapun yang akan menjadi pemimpin di negeri gemah ripah loh jinawi ini, sesungguhnya sudah tercatat di lauhul mahfudz. Hidup manusia tidak terlepas dari takdir (qadarullah). Di berbagai zona keyakinan, agama-agama samawati dan ardiyah menerima ini sebagai kehendak Allah. Menjadi pemimpin, tanggungjawabnya tidak berhenti di dunia saja, tapi juga akhirat. Pemimpin dalam buku Muhamad Fu'ad Abdul Baqi, Shahih Bukhari Muslim menjelaskan "Kalian semuanya pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Seorang raja adalah pemimpin bagi rakyanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya," kata Rasulullah SAW (Nabilah, 2023). Segala hal yang engkau lakukan dicatat dan akan diminta pertanggungjawabamu di mana engkau berpihak, kebenaran ataukah sebaliknya?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.