Ideologi yang tak pernah berisi
Bagaikan opini
Dijadikan kesakitan bengis
Terlena dari seuntai lirik
Seperti menyekap setriliun harap
Melawan amarah
Tak masuk akal
Gelora sastra dari mulutnya terungkap
Teka-teki melawan sajak
Hingga panoramanya berlalu
Tersadar terpuruk
Kala ia tertunduk malu
Memuja kebingungan
Menitikan permusuhan***