Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Hujan di Langit Mei

7 Mei 2021   20:14 Diperbarui: 7 Mei 2021   20:22 594 52
Aku tidak pernah dendam pada hujan
yang sudah menjadi saksi pertemuan kita
di bawah payung biru langit
lalu menjadi saksi pertengkaran penghabisan kita.

Tariannya meluruhkan air mata
menyapunya bersama genangan air
di atas jalanan.

Aku tidak pernah dendam pada hujan
yang mengguyur jalan-jalan kenangan
menghapus semua cerita cinta kita di sana.

Kali ini hujan menari lagi di langit Mei
aku ingin ikut menari bersamanya
tapi aku sudah lupa bagaimana caranya sejenak bergembira
sampai terdengar suaramu
"Hujan ini membuatku mengingatmu," di ujung telepon.

Hujan ini,
aku sekali lagi membelanya,
"Bukan karena hujan. Tapi karena kita masih saling mencintai,
hanya terlalu egois untuk mengatakannya."

Dan sampailah kita di sini
di persimpangan jalan kenangan.

Hujan jatuh malu-malu
dan aku mengulurkan payung biru langit untuk memayungi kepalamu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun